Mengingat bagaimana dahulu ketika belum ada media sosial
Baik-baik saja meski tidak curhat di medsos
Baik-baik saja meski masalah di depan mata
Baik-baik saja meski masalah tengah mendera
Rizki tetap diberi meski tak kenal smartphone
Ilmu masih bisa didapat meski tak berselancar di internet
Sekarang, ketika medsos semakin banyak
Punya masalah update status
Seneng sedikit update status
Sebelum makan upload foto
Lagi bingung n pusing curhat
Marah dengan orang update status
Dengan alasan bisnis chatting terus
Yang pasti, tetap saja dunia maya itu belum tentu nyata
Apa jika sudah berbagi di dunia maya masalah menjadi selesai
?
Kesulitan bisa diatasi ?
Punya banyak teman di dunia maya akan bisa langsung membantu
?
Yang jelas dalam kehidupan, dunia nyata sungguh berarti.
Ikut halqah, dapat ilmu dan bisa ngobrol dengan teman
Datang ke Majelis Taklim, dapat ilmu, menjalin ikhuwah, didoakan malaikat, bisa sedekah meski hanya dengan memberi senyuman di wajah
Ngobrol n main ke tetangga dapat lauk-pauk
Ngobrol bersama teman-teman, dengan nada guyon ingin diberi
hadiah handuk. Alhamdulillah, langsung ada yang merespon.
Karena ngomongnya di hadapan beberapa orang, yang kasih pun
tidak satu orang saja.
Minta oleh-oleh dari teman yang pergi ke Mataram terealisasi
dapat dodol rumput laut
Jadi ingat, apa yang terjadi kemarin pagi
Tahun ajaran baru, ibu-ibu yang mengantar siswa TK yang
masih satu kompleks dengan tempat mengajar
Masih banyak yang menunggu anak-anak mereka di luar sambil
duduk-duduk. Terlihat dari kejauhan, banyak orang tapi tidak saling berbicara,
sibuk dengan gadget masing-masing.
Ah … mereka sibuk ngobrol dengan orang yang tak terlihat di
mata, mengabaikan orang-orang yang nyata di samping mereka.
Teman sejati itu teman di dunia nyata, kawan !
Pare, 31 Juli 2015