Hidup di negeri seperti ini harus ekstra sabar dan berpikir jernih. Memang resiko hidup dalam sistem kapitalisme itu hidup sempit di dunia, apalagi dalam kondisi pandemi, tambah stres.
Namun tak perlu khawatir jika kita seorang muslim, kita punya pedoman yang pasti tidak akan menyesatkan, Al-Qur'an dan Sunah.
Dalam hal wabah, jelas solusinya. Pisahkan antara yang sehat dengan yang sakit. Sakit dirawat dan dikarantina. Sehat tetap beraktivitas seperti biasa. Maka salah satu cara untuk mengetahui mana yang sehat dan sakit adalah dengan testing. Namun sayang di negeri kapitalis ini testing malah tidak maksimal. Bukannya dihandle oleh negara dan gratis, malah jadi lahan bisnis. Akhirnya tidak jelas mana yang sakit mana yang sehat, akibatnya rantai wabah akan terus terhubung.
Maka mau tidak mau, ketika kondisi mampu, atau yang mampu membantu yang tidak mampu maka testing itu perlu ketika gejala sakit wabah (covid) terjadi. Dengan testing bisa diambil langkah berikutnya. Positif segera ditindaklanjuti, negatif segera dipulihkan agar cepat sehat.
Sekali lagi, karena ini wabah. Harus ada kejelasan kondisi, maka testing, tracing, dan treatment wajib dilakukan secara maksimal. Bukan malah seperti saat ini, yang sakit otg dan yang sehat tak jelas, yang sakit tak tertangani, yang sehat aktivitasnya dibatasi , jelas akan terus menambah masalah.
Mungkin masih ada yang beranggapan, tak perlu testing, nanti di-covid-kan, iya kalau sakit mau isolasi mandiri, jika tidak mau sedangkan hasil test tidak ada kemudian tetap "berkeliaran" kasihan yang tertular. Atau tidak mau test dan belum terbukti kontak erat dengan orang positif memutuskan isolasi mandiri, padahal bisa jadi negatif, ya malah tidak produktif. Serba terbolak-balik.
Maka solusinya apa? Tetap sabar, berpikir yang jernih, jangan mudah terprovokasi, cari informasi yang valid, perjelas informasi yang berpeluang hoax. Saling membantu kebutuhan materi, saling memberi, ringankanlah yang membutuhkan, bantu sekuat tenaga.
Dan yang terpenting adalah berjuang menegakkan sistem khilafah, sistem warisan Rasulullah, yang jelas berpijak pada Al Qur'an dan Sunah. Memberi solusi sesuai dengan aturan Dzat Yang Menciptakan manusia. Sistem. Yang dijalankan dengan mengedepankan keimanan dan ketakwaan. Sakit, ikhlas kan, ikhtiar itu secara personal. Sedangkan dalam tataran negara, negara memberikan pelayanan terbaik dan gratis. Yang sakit diurusi yang sehat diurusi. Mari bersama berjuang mewujudkan khilafah, minimal mendukung, dan jangan sampai menjadi penghalang. Yakin, hidup bahagia dunia akhirat dengan tunduk syariat sepenuhnya.
No comments:
Post a Comment