Monday 9 September 2019

Dakwah Kami Tetap Ada : Hijrah Menuju Syariah Kaffah


Alhamdulillah bisa menghadiri Tabligh Akbar dalam rangka menyambut 1 Muharram. Bersama saudara seperjuangan yang lama tak berjumpa.

Meski di jalan sempat gundah gulana, jantung berdebar begitu kerasnya, bukan karena ada pujaan hati, bukan. Tapi akibatnya luar biasa, hilang konsentrasi memilih jalan yang belum tau arahnya. Alhamdulillah sampai sesaat acara akan dimulai.

Sementara hanya hendak bercerita materi salah satu pembicara saja. Tentang ironi pulau penghasil aspal yang jalannya banyak belum beraspal. Itu hanya salah satu ironi yang terjadi di negeri ini, SDA melimpah namun rakyat tambah susah. Karena ada yang tidak tepat dengan negeri ini.

Kebijakan kapitalistis membuat para pemilik modal yang menguasai sebagian besar kekayaan. Pola pikir liberal yang membuat negara berlepas tangan atas fungsi sebagai pengurus urusan umat. Negara sebatas regulator. Rakyat dibiarkan bersaing dengan tidak adil, semua rakyat dituntut mandiri tanpa subsidi.

Sangat jauh dengan cara pandang Islam. SDA alam yang melimpah yang berkaitan dengan hajat hidup semua rakyat (kepemilikan umum)  tidak boleh dimiliki secara personal atau swasta bahkan asing. Negara sebagai wakil rakyat akan mengelola kepemilikan umum untuk kemaslahatan seluruh rakyatnya, semua hasilnya akan dikembalikan untuk melayani kebutuhan semua warga negara, bukan diserahkan kepada segelintir pemilik modal.

Bersambung

Pare, 3 September 2019

No comments:

Post a Comment