Dahulu ketika memberi contoh akibat gaul bebas selalu dari
kota besar yang nun jauh di sana
Hamil di luar nikah, perselingkuhan, perbuatan zina kabar
yang masih asing di telinga
Dahulu ketika melintas di Jalan Irian Barat Surabaya terasa gundah gulana
Benarkah ini jalan yang di malam hari terkenal dengan
pangkalan waria
Dahulu kemaksiatan masih jarang dan langka
Dahulu pelaku maksiat masih malu menampakkan muka
Sekarang semuanya berbeda
Gaul bebas, zina, hamil di luar nikah seolah menjadi
kemaksiatan yang biasa
Tak perlu memberi contoh jauh-jauh karena di dekat sini juga
ada
Semalam ada kabar seseorang digelandang polisi karena dituduh memperkosa
Padahal kabar burung yang beredar bukan perkosaan namun suka
sama suka
Dan jalan Irba tidak hanya milik Surabaya karena Pare juga
punya jalan Jaya Wijaya
Kemaksiatan itu begitu dekat di depan mata
Kebebasan perilaku itu semakin nyata
Dunia seolah dianggap segalanya
Akhirat seolah tidak ada
Liberalisme itu semakin menggurita
Pola pikir sekular memisahkan agama dari kehidupan
diagungkan bak dewa
Kapitalisasi kemaksiatan menjadi jalan meraih harta
Semuanya sah-sah saja selama dianggap ada manfaatnya
Hukum syara’ dicampakkan begitu saja
Barang siapa melihat kemungkaran maka wajib mengubahnya
Dengan tangan/kekuasaan jika kuasa dengan lisan jika bisa
Dan selemah-lemahnya iman hanya dengan berdoa
Terus berdakwah bersama jamaah hingga mengubah pemahaman
salah yang ada
Bersama jamaah berdakwah politik dan pemikiran tidak
terjebak aktivitas pragmatis yang
sia-sia
Mengajak umat agar menerapkan syariat dalam bingkai Negara
Terus muhasabah kepada penguasa
Mengingatkan agar menerapkan hukum Allah semata
Mengajak umat dan para pemilik kekuasaan untuk menegakkan
khilafah rasyidah yang mulia
Sabar, ikhlas, istiqamah meski masalah mendera
Hingga kelak maut menjemput ketika mata menutup selamanya
Pare, 10 Januari 2017
No comments:
Post a Comment