Wednesday 4 January 2017

Fitsa Hats, Hadlarah, Madaniyah, Af’al, Asy-ya’


Mengikuti tren kekinian
Insya Allah jika tidak salah mengingat hanya sekali makan fitsa dari fitsa hats, itu pun karena dapat hadiah, diberi dua paket, dan dimakan bareng-bareng dengan teman satu kos. Kesan pertama, enak tapi eneg. Memang ilat ndeso, paduan keju, sayuran, daging dan bahan fitsa bukanlah makanan paling nikmat di dunia, masih nikmat sambel penyet Pak Yoko di Gebang ( dipanggil pak Yoko karena salah satu tangan beliau tidak normal, katanya seperti Yoko di film Pendekar Rajawali, entahlah sudah agak lupa, film jaman masa kecil dulu), jualan Pak Yoko selalu laris manis.
Kembali pada mencuatnya fitsa hats, banyak sekali muncul ejekan, hujatan dan olokan.
Katanya tidak konsisten, menolak pemimpin kafir tapi bekerja pada orang kafir
Anti dengan orang kafir tapi pake produk orang kafir
Muncul juga cap-cap : otak udang, sumbu pendek, otak onta
Terkadang miris dengan orang-orang seperti ini, terkadang malah kasihan dengan orang-orang seperti ini. Namun setidaknya ini semakin membuka mata, dakwah menyampaikan pemikiran Islam amat sangat dibutuhkan saat ini. Agar tidak terus muncul pemikiran rendahan, berulang terus.
Harus terus belajar agar bisa bijak menyikapi masalah dan bijak menyampaikan ke tengah umat.
Harusnya berpikir dulu sebelum menyampaikan pendapat, harusnya belajar dulu bagaimana hukum fakta tersebut menurut Islam, karena Islam agama sempurna maka Islam bisa menjawab semua permasalahan, Islam bisa menyelesaikan semua permasalahan.
Harusnya belajar dulu :
Bagaimana hukumnya bekerja pada orang kafir
Bagaimana hukum seputar ijarah
Apa saja hukum seputar muamalah
Bagaimana hukum memanfaafkan benda ( asy ya')
Bagaimana hukum asal perbuatan (af’al) manusia
Apa saja yang terkategori hadlarah
Apa saja yang terkategori madaniyah
Bagaimana hukum mengangkat dan memilih peminpin kafir
Semoga bisa menjadi pengingat untuk terus belajar dan terus menyampaikan.

Serulah kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk ( TQS : An Nahl [16] : 25)

Pare, 4 Januari 2017



No comments:

Post a Comment