Saturday 31 December 2016

Catatan akhir tahun : Belajar Ikhlas, Merencanakan Apa Yang Akan Dilakukan


Keterangan Gambar : 4 orang tim biru yang dari awal hingga akhir acara hanya duduk di depan, tidak pergi kemana pun. Seolah diam namun melalui perjuangan merekalah opini sampai kepada peserta dan selain peserta yang memantau lewat media. Apalagi tim biru lainnya malah "bersembunyi di ruang sunyi" . Senjata mereka pena, kamera, laptop dan smartphone tp yang pegang tentunya lebih smart. Diam bukan berarti tak bekerja, tak terlihat bukan berarti tak berbuat. Ikhlas lah, malaikat yang akan mencatat (Kongres Ibu Nusantara 4 Kediri).


Dua cuplikan yang diambil dari kitab Daulah Islamiyah

Daulah Islam berdiri dengan kuat karena kekuatan Islam. Daulah Islam berhasil membebaskan negeri-negeri di dunia yang sangat luas hanya dalam kurun waktu kurang dari satu abad. Padahal, sarana yang digunakan hanya kuda dan unta. Semua bangsa dan umat yang dibebaskan tunduk kepada Islam dalam  waktu yang sangat singkat. Padahal alat-alat dan sarana penyebarannya sangat terbatas, yakni hanya lidah dan pena. Harus diingat bahwa yang merealisir hal itu semua dengan sangat cepat adalah Islam yang telah menjadikan negara memiliki kekuatan tersebut. (Kelemahan Daulah Islam, Daulah Islam)

Pada tahun 1834 M, delegasi-delegasi misionaris sudah tersebar luas di seluruh Syam. Di Desa ‘Antsurah, Libanon, dibuka satu fakultas. Kemudian dari Malta dikirimkan delegasi-delegasi Amerika ke Beirut untuk mencetak buku-buku sekaligus menyebarkannya. Seorang misionaris Amerika yang sangat terkenal, Willie Smith, menggerakkan misi ini dengan fenomenal. Di Malta, aktivitas misionarisnya mendapat sambutan. Dia menguasai aspek penerbitan buletin-buletin. ( Serangan Misionaris, Daulah Islam)

Dahulu sarana dakwah Rasulullah dan para sahabat begitu sederhana. Berbekal kuda dan unta, bermodal lidah dan pena, Islam menyebar ke seluruh dunia, itu semua karena kekuatan Islam . dengan Islam semua menyebar dengan cepat. Tidak peduli keterbatasan yang ada, kekuatan pemikiran Islam menjadi pendorong untuk menjadikan Islam tersebar ke berbagai penjuru dunia.

Dan musuh Islam pun juga menyadarinya. Dengan menguasai aspek penerbitan, menguasai opini, musuh Islam menyerang pemikiran umat Islam, umat Islam yang saat itu mengalami kemunduran berpikir mendapat serangan telak, serangan pemikiran dan politik yang akhirnya meluluhlantakkan khilafah terakhir.

Dan sekarang, memperjuangkan kembali kehidupan Islam, penerapan Islam kaffah dalam bingkai khilafah menjadi tugas seluruh umat Islam. Memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk menyebarkan Islam. Melalui dakwah lisan maupun tulisan, menginteraksikan ide-ide secara langsung ke tengah umat. Hingga umat mempunyai kesadaran Islan, hingga Islam menjadi opini di tengah manusia. Saat itulah umat akan meminta Islam diterapkan secara sempurna dengan sukarela. Dengan dakwah dan kontak terus menerus di tengah umat, menguasai opini, menyampaikan Islam dengan uslub-uslub terbaik. Merencanakan langkah, mengevaluasi apa yang telah dilakukan, memperbaiki kekukarangan, merealisasikan rencana dan hasil perbaikan. Bukan sekadar berbekal semangat, juga perlu kebulatan tekad, kesungguhan dalam mencurahkan tenaga,pikiran, berkorban harta, bahkan mempertaruhnkan nyawa.

Namun memperjuangkan Islam akan lebih mudah dan ringan ketika kita ada dalam jamaah. Bekerja dengan potensi masing-masing, ikhlas dengan amanah, optimal menjalankan amanah, memberikan yang terbaik, saling memudahkan, saling meringankan. Menyadari itu bukan demi orang lain, namun semata demi ridha Allah, demi memperberat timbangan amal saleh di  akhirat kelak. Demi menyelamatkan diri sendiri di akhirat kelak, demi naungan yang hanya diberikan Allah untuk orang-orang yang taat tanpa syarat.

Muhasabah akhir tahun, mengevaluasi apa saja yang sudah dilalui, merencakana apa yang akan dilakukan. Tidak menjalani hidup apa adanya, mengalir begitu saja. Namun berupaya merencakan sebaik mungkin, karena usaha untuk memberikan yang terbaik itulah yang kelak dimintai pertanggungjawaban.



Pare, 31 Desember 2016

No comments:

Post a Comment