Saturday 15 August 2015

Jangan jadi mi instan mania

Peringatan, yang jijik tidak usah baca !

Mie Instan
Pada suatu hari….
17.35 : makan lauk sayur lodeh dan ayam goreng

18.10 : makan segenggam mete goreng

18. 50 : batuk dan muntah-muntah, seperti biasa yang keluar adalah makanan yang terakhir masuk. Jadi mete dan sebagian nasi keluar, hoeek ….byuuurrr !  (pake byur soalnya yang keluar banyak banget ).Hiks… padahal dari siang ingin makan mete. Muntah yang keluar sudah berbentuk cairan kental. Mete menjadi seperti bubur. Nasi pun juga sudah bercampur dengan lauk pauk. (Dalam rentang waktu sekitar 40 menit nasi telah jadi bubur, tercerna meski belum sempurna)

20.45 : berhubung, makanan tadi sore hampir semuanya keluar dan intensitas batuk lumayan bertambah. Jadilah lemes dan lapar. Buat mie goreng instan, bumbu penyedap hanya setengah saja biar tidak eneg. Alhamdulillah habis.

21.35 : batuk dan muntah-muntah lagi, dua gelombang. Byuuurr…. Byuuurr ! Lagi-lagi yang keluar adalah makanan terakhir. Hiks… mie nya keluar. Memang ada yang sudah terpotong-potong, tapi masih ada yang agak panjang berwujud mie yang baik-baik saja belum terkoyak, berarti belum tercerna. Padahal, perasaan sudah dikunyah.

23.42 : batuk dan muntah lagi. Byuuur …. Lagi-lagi mie keluar. Dan keadaan mie masih baik-baik saja belum terkoyak, belum tercerna.

Jadi mie instan sudah berada di perut selama sekitar 2,5 jam tetap saja wujudnya mie utuh. Beda dengan makanan lain.

NB :
Waktunya tidak tepat yang tertulis, perkiraan saja. Muntahnya di kran belakang, melewati jam dinding digital yang font size nya besar, jadi terlihat meski sepintas lewat.

Insya Allah kondisi organ pencernaan baik-baik saja, meski batuk flu nafsu makan tidak terganggu, jadi kemungkinan gangguan organ pencernaan tidak ada. Flu itu ya harus doyan makan.

Jadi pertimbangan yang suka makan mie instan, kasihan organ pencernaan. Harus kerja keras mencerna mie instan. 

No comments:

Post a Comment