Takziyah, ibu salah seorang teman meninggal dunia.
Ngobrol dengan kerabatnya, bercerita ada seorang temannya yang selama ini bekerja di salah satu bank swasta terkenal di negeri ini berencana mengundurkan diri, sudah bersiap alih profesi. Memilih menjadi penjual makanan. Katanya setelah mengenal Hizbut Tahrir tidak mau kerja di bank.
Bukan pertama kalinya mendengar berita seperti ini, orang-orang yang memilih tidak lagi kerja di bank yang menerapkan system ribawi, setelah berinteraksi dengan teman-teman HT.
Agak tergelitik dengan pernyataan kerabat teman saya, “ Kenal orang HT jadi ga mau kerja di bank lagi”. Sebenarnya tidak harus kenal atau mengkaji di HT, selama muslim seharusnya juga menjauhkan dari hal-hal yang memang dilarang Islam. Kerja di bank sebenarnya tidak masalah selama aktivitasnya diperbolehkan. Namun, memang sudah menjadi fakta yang tak terelakkan, bank yang ada saat ini lebih banyak yang aktivitasnya ribawi. Dan jelas sekali Al Qur’an dengan tegas mengharamkan riba, “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata (berpendapat), “Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,” padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya”. [TQS Al Baqarah (2): 275].
Selain itu Rasulullah juga mengingatkan :
“Satu dirham riba yang dimakan seseorang, dan dia mengetahui (bahwa itu adalah riba), maka itu lebih berat daripada enam puluh kali zina”. (HR Ahmad dari Abdullah bin Hanzhalah).
“Riba itu mempunyai 73 pintu, sedang yang paling ringan seperti seorang laki-laki yang menzinai ibunya, dan sejahat-jahatnya riba adalah mengganggu kehormatan seorang muslim”. (HR Ibn Majah).
“Rasulullah saw melaknat orang memakan riba, yang memberi makan riba, penulisnya, dan dua orang saksinya. Belia bersabda; Mereka semua sama”. (HR Muslim)
Jelas sekali, riba haram. Selama muslim Al Qur’an nya sama dan Nabinya juga sama Nabi Muhammad saw, tentu yang menjadi rujukan sama. Dan seharusnya sikapnya pun juga sama. Tidak harus ngaji di HT, tidak harus kenal dengan HT.
Cerita lain, dari teman yang audiensi ke salah satu ormas. Ketika menyampaikan latar belakang berdirinya Hizbut Tahrir, yaitu dalam rangka memenuhi seruan Allah dalam surat Ali Imran ayat 104 : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Tanggapan salah satu pengurus dengan nada bercanda, “ Lho itu kan ayat kita”. Ya, iyalah. Semua organisasi dakwah yang berjuang amar makruf nahi munkar pasti mengetahui ayat ini. Sama-sama jamaah dakwah Islam ya sama pula dasar hukumnya.termasuk Hizbut Tahrir.
Ada juga cerita tentang seorang peserta #RapatdanPawaiAkbar Mei kemarin, ketika dibagikan lembar tulisan istighasah. Nyeletuk; “ Lho kok tiru-tiru istighasah yo, dongane podho yo…”.
Memang istighasah – isti’anah, meminta pertolongan kepada Allah SWT seharusnya dilakukan semua muslim, dan doa nya pun maktsurat, wajar jika sama. Lha wong memintanya juga sama-sama kepada Allah SWT, untuk kebaikan tidak ada salahnya tiru-meniru. Selama didasarkan pada ilmu, insya Allah akan menjadi amal shalih.
Ya memang tidak ada yang aneh dengan Hizbut Tahrir, hukum yang disampaikan dan diamalkan adalah hukum Islam. Yang diperjuangkan juga apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw, bukan yang lain. Jadi jika masih ada yang salah paham dengan Hizbut Tahrir, menuduh sesat, menyimpang, mengkhianati perjuangan pahlawan yang syahid, tidak mencintai Indonesia dan tuduhan lainnya, bisa dipastikan orang tersebut belum kenal dan paham sepenuhnya dengan aktivitas Hizbut Tahrir.
Insya Allah akan selalu menjadi salah satu agenda Hizbut Tahrir, memperkenalkan diri dan menyampaikan ide yang diemban. Siap berinteraksi dengan umat. Karena yang diperjuangkan Hizbut Tahrir adalah hukum Allah, bukan yang lain.
Silakan mengenal HTI di sini
Website : www.hizbut-tahrir.or.id
Youtube : http://www.youtube.com/htiinfokom
Google+ : https://plus.google.com/+HizbuttahrirOrIdOfficial
Facebook : https://www.facebook.com/hizbindonesia
Twitter : https://twitter.com/hizbuttahrirID
Instagram : https://instagram.com/hizbuttahririd