Thursday 1 January 2015

Terakhir

Part 1 : Lontong Terakhir Bu Indra

Alhamdulillah, setelah sehari tertunda bisa takziyah di hari terakhir tahun 2014.
Seorang ibu muda yang biasa mengikuti majelis taklim meninggal. Singkat cerita, beliau  masih bisa beraktivitas seperti biasa sebelum ajal menjemput. Sore sempat pergi ke dokter bersama suaminya, minta mampir ke warung karena sejak pagi belum sarapan, belum habis lontong dimakan, terkulai di bahu suaminya. Allah mengambil nyawanya. Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.

Lontong terakhir, makanan terakhir, aktivitas terakhir sebelum meninggal.
Begitulah jika Allah sudah berkehendak, tak kan bisa menyangka sedang apa kita saat ajal menjemput. Namun, aktivitas / perbuatan adalah pilihan kita. Jadi sebenarnya manusia bisa menyiapkan diri mau meninggal dalam keadaan apa/ sedang melakukan apa. Jika hari-hari kita semata melakukan kebaikan,insya Allah peluang meninggal ketika kita sedang berbuat baik semakin besar. Maka yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha menjalani hari sesuai dengan aturan Allah,karena menjalani aturan/perintah Allah dan menjauhi laranganNya adalah kebaikan teringgi bagi manusia.

Meninggal dalam keadaan menutup aurat atau sedang mengumbar aurat
Meninggal sedang mengkaji Islam / halqah atau sedang menggosip
Meninggal dalam mencari rezeki yang halal atau sedang bergelut dengan keharaman
Meninggal dalam keadaan ingat Allah atau larut dalam euphoria kemaksiatan
Dan lain sebagainya
Semua aktivitas itu pilihan

Part 2 : Ramadhan Terakhir Mas Benjot
( Note lama)
Alhamdulillah bisa menjalankan puasa ramadhan, rasanya tak ingin ramadhan berakhir. Ada begitu banyak hal-hal istimewa di bulan ramadhan.

Namun tetap saja ramadhan harus berakhir
Ramadhan 1434 H, bisa jadi ini ramadhan terakhir, bisa jadi 1435 tidak bisa menjumpai ramadhan.
Yang pasti ada dua tetangga saya yang sudah tidak bisa menjumpai ramadhan 1435.

Mbah Samidi dan Mas Benjot

Mbah Samidi, usianya memang sudah tua, tubuhnya renta dan sudah lama sakit-sakitan, hidup sebatang kara. Meninggal di awal ramadhan 1434 H. Mungkin banyak yang tidak heran, sudah tua tak terlalu kaget jika mendengar berita kematiannya.
Lain halnya dengan Mas Benjot, lupa nama aslinya. Usianya masih tiga puluh tahun lebih, anaknya masih kecil. Meninggal di pertengahan ramadhan, 21 juli 2013 ( ingat betul karena bertepatan dengan jadwal Majelis Taklim). Tidak akan terlalu kaget jika sebelumnya ada kabar sakitnya, tapi ini tidak sakit.

Menurut  teman “cangkrukannnya”, jam  10pm memang mengeluh dada agak terasa sesak, badan gerah.  Pulang ke rumah sempat mandi dan sahur jam 2am. Namun menjelang shubuh terdengar seperti kesakitan, masih sempat dibawa ke RS meski sebenarnya ada yang sudah tau kalo sudah meninggal, biar keluarga yakin.

Jadilah 1434 H adalah ramadhan terakhir mbah Samidi dan Mas Benjot, itu hanya 2 orang yang saya kenal, padahal bisa jadi  masih banyak lagi orang yang meninggal di bulan ini.

Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu ; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. ( QS Al A’raf  : 34)

Begitulah , jika Allah berkendak tak ada yang bisa mencegahnya, tak peduli tua, muda atau balita jika ajal menjemput tak kan bisa mengelak.

Dan hari ini membuat rekap evaluasi realisasi target ramadhan. Astaghfirullah, banyak sekali yang tak sesuai rencana. Failed, failed,failed...ada banyak alasan menyertai. Sibuk dengan urusan mubah, tidak bisa mengatur waktu, lalai, malas, menunda-nunda, merasa tenaga sudah tak mencukupi.
Sombong nian, sok sibuk , sok PD amal yang sedikit sudah diterima Allah sebagai ibadah, sok punya cadangan pahala melimpah hingga melalaikan yang diwajibkan Allah  dan menyepelekan yang sunah. Sok panjang umur, merasa masih ada kesempatan lain. Sok suci karena melihat orang lain ternyata lebih parah.

Semoga masih bisa memanfaatkan sisa waktu yang dimiliki
Semoga bisa istiqamah melanjutkan amal baik selama ramadhan kemarin

Semoga senantiasa bersegera dalam taat pada syariat
Semoga selalu ingat : ajal datang tak memberi tahu terlebih dahulu, bisa jadi ini amal terakhir yang bisa dilakukan

No comments:

Post a Comment