Dikenal dengan Perang Ahzab yang
artinya golongan yang bersekutu, golongan tersebut terdiri dari : Bani Nadhir,
Bani Wail,Bani Ghathfan, Quraisy dan masih banyak lagi.
Dikenal dengan Perang Khandaq
yang arinya Parit, strategi untuk menghadapi pasukan musuh yang jumlahnya
sangat banyak. Digali parit di luar Madinah, parit dengan kedalaman jika
manusia tercebur tidak bisa naik dengan mudah, parit dengan lebar yang tidak
bisa dilampaui lompatan kuda. Dalam
pembuatan parit ini, Rasulullah juga terjun langsung, ikut mengggali.
Perang ini terjadi pada tahun
ke-5 setelah hijrah pada bulan Syawal. Ada hal-hal menarik dalam perang ini,
diantaranya adalah :
1.
Golongan yang bersekutu sebagian besar adalah
mereka yang dendam dengan Rasulullah, dakwah Islam dan kesuksesan Daulah Islam
yang didirikan Rasulullah saw di Madinah.
2.
Dikotori dengan pengkhianatan Bani Quraidhah,
Bani Yahudi yang masih diijinkan Rasulullah tinggal di Madinah. Sebelumnya Bani
Qainuqa’ dan Bani Nadhir telah diusir karena telah berkhianat dan melanggar
perjanjian dengan Nabi.Bani Quraidhah bersengkongkol dengan pasukan ahzab,
merongrong kaum muslimin dari dalam Madinah.
3.
Langkah kesatria Shafiyyah binti Abdul
Muththalib yang berhasil membunuh mata-mata Yahudi, disaat semua laki-laki maju
ke barisan depan, dan ada laki-laki
Hassan bin Tsabit yang bertugas di benteng bersama para wanita dan
anak-anak tapi tidak berani berbuat
apa-apa, ketakutan. Karena memang suasana di perang ini sangat mencekam.
Shafiyyah memukul Yahudi tersebut dengan tongkat besi hingga tewas. Muslimah
pada masa Rasulullah ternyata tidak hanya berdiam di rumah, tapi kuat dan
berani.
4.
Pada akhirnya pasukan Ahzab terpecah. Ikatan
kepentingan begitu rapuh. Ketika kepentingan tak kunjung terwujud keinginan tak
bisa menyatukan lagi, terpecahlah pasukan Ahzab. Pasukan tak bisa menembus
pertahanan kaum muslimin, selain itu Rasulullah mulai melancarkan serangan
psikologis. Menghembuskan berita pengkhianatan pasukan sekutu, mempengaruhi
Ghathfan agar mundur dari persekutuan, membuat ragu musuh agar tidak memerangi
Nabi yang mempunyai kekuatan yang terkalahkan. Strategi ini diambil gar tidak
terjadi peperangan dan pertumbahan darah yang besar, karena perkiraan Nabi
pasukan sekutu berjumlah 10.000 sedangkan tentara Islam hanya 3.000. Dari segi
angka sangat mungkin tak bisa mengimbangi.
5.
Akhirnya pasukan utama Quraisy pun juga menjadi
ragu dengan kesolidan pasukan ahzab. Dengan ijin Allah, angin
memporak-porandakan perkemahan pasukan Ahzab. Perang ini berakhir dengan tercerai-berainya
golongan yang bersekutu dan mundurnya mereka dari medan perang.
6.
Perang Ahzab memberi bukti pengkhianatan Bani
Quraidhah, maka tidak ada ampun atas pengkhianatan Bani Quraidhah, wanita dan
anak-anak menjadi tawanan. Laki-laki dibunuh. Yahudi yang mendapat perlindungan
dan jaminan atas keamana, harta darah telah berkhianat.
Wallahu a’lam
Pare, 18 Rabiul Awwal 1436
Dirangkum dari :
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam
Sirah Nabawiyah Sisi Politis Perjuangan Rasulullah saw,
Rawwas Qol’ahji
No comments:
Post a Comment