Tuesday 27 January 2015

Marhaban ya nurul aini






Marhaban ya nurul aini
…………………………………
………………………………..
Panjang banget lanjutannya
Berulang terdengar setiap malam habis isya, biasanya berakhir sekitar jam 10 pm
Tidak hanya mendegar di Pare, tetapi dahulu ketika kos di Surabaya juga sering terdengar dari mushala dekat kos

Menarik, karena berulang tiap malam .
Namun tidak sepanjang hari dan sepanjang bulan. Khusus di bulan Rabiul Awwal saja berakhir tanggal 12 Rabiul Awwal. Shalawat dan pujian menandakan bulan kelahiran Rasulullah Muhammad saw.
Terlepas dari pendapat yang mem-bid’ahkan, kumandang shalawat ini bisa mengingatkan kalo sudah masuk bulan Rabiul awwal.

Pada masa Shalahuddin Al Ayyubi, peringatan Maulid Nabi Muhammad cukup ampuh mendobrak semangat kaum muslimin, terutama pasukan jihad. Namun tentu saja tidak sekadar bershalawat. Peringatan kelahiran Rasulullah dengan kembali membudayakan membaca dan mempelajari  sirah nabi, mengingatkan kembali perjalan Rasulullah dalam meninggikan agama Allah. Kembali mengingat bahwa Rasulullah membawa Al Quran dan Hadits sebagai pedoman hidup jika tidak ingin tersesat. Meneladani Rasulullah dalam semua aspek kehidupan.

Begitu pula dengan saat ini.
Bershalawat, membaca sirah nabi, mempelajarinya. Memahami dan berusaha melaksanakannya dalam kehidupan.

Rasulullah membawa Islam, agama sempurna. Barang siapa memeluk Islam, dia akan selamat. Sebaliknya, barangsiapa kafir maka akan celaka. Namun,tak akan mudah selamat di akhirat. Ada kewajiban melaksanakan semua yang telah diperintah Allah dan Rasulullah, menjauhi semua yang diarang Allah dan Rasulullah. Menerapkan Islam tidak hanya sebatas ibadah mahdhah tetapi juga sebagai mabda / ideology. Aqidah yang disertai aturan dalam rangka menyelesaikan permasalahan kehidupan. Tak sulit untuk membuktikan Islam lengkap, cara sederhananya adalah membaca daftar isi buku fikih. Mulai dari thaharah, muamalah, mengurus jenazah, hingga bab khilafah. Mengurus dari manusia lahir hingga mati.

Mencintai Nabi itu meneladani beliau dalam seluruh aspek kehidupan. Menerapkan dalam kehidupan pribadi, menjadi gaya hidup masyarakat dan diterapkan oleh Negara. Melaksanakan semua yang dibawa Rasulullah saw.

Akan tetapi, system yang ada saat ini sangat tidak mungkin bisa menjadi wadah diterapkan aturan-aturan yang diperintahkan Allah dan Rasulullah. Karena system yang ada saat ini membatasi umat islam, boleh beragama tapi tak boleh memakai aturan agama dalam mengatur kehidupan.

Aturan dibuat berdasarkan akal manusia, asas manfaat menjadi pertimbangan utama. Kebebasan semu dijunjung tinggi. Bebas mengabaikan hukum Allah tapi tak memberi kebebasan umat Islam melaksanakan Islam secara kaffah/ menyeluruh. Berkerudung dipersulit, berjilbab dipandang sebelah mata. Menghindari riba dan zina dicap sok suci. Negara dikelola tunduk pada kepentingan pemilik modal, swasta dan asing. Rakyat dikorbankan. Dan tentu itu semua tak pernah dicontohkan atau bahkan diperintahkan oleh Rasulullah saw.

Maka, sebagai bukti cinta kita pada Rasulullah saw adalah berusaha menerapkan risalah yang beliau bawa, seluruhnya. Dan untuk menuju penerapan yang menyeluruh tersebut juga meneladani jejak langkah Rasulullah. Menjalani tahapan dakwah yang telah dicontohkan. Membina dan membentuk kader dakwah yang bertsaqafah serta berkepribadian Islam, memeluk aqidah Islam dengan kekuatan yang luar biasa. Berinteraksi dengan masyarakat, menyadarkan umat akan rusaknya system yang saat ini menaungi, membongkar makar musuh Islam, mendekatkan solusi Islam dalam kehidupan, berdakwah dengan makruf. Thalabun nusrah dan dilanjutkan dengan penerapan hukum Islam dalam naungan daulah.

Perlu ilmu, pengorbanan, kesabaran, keikhlasan. Bukan perjuangan instan.
#YukNgaji
Pare, 1 Januari 2015 – 10 Rabiul Awal 1436 H

No comments:

Post a Comment