Marhaban ya nurul aini
…………………………………
………………………………..
Panjang banget lanjutannya
Berulang terdengar setiap malam habis isya, biasanya
berakhir sekitar jam 10 pm
Tidak hanya mendegar di Pare, tetapi dahulu ketika kos di
Surabaya juga sering terdengar dari mushala dekat kos
Menarik, karena berulang tiap malam .
Namun tidak sepanjang hari dan sepanjang bulan. Khusus di
bulan Rabiul Awwal saja berakhir tanggal 12 Rabiul Awwal. Shalawat dan pujian
menandakan bulan kelahiran Rasulullah Muhammad saw.
Terlepas dari pendapat yang mem-bid’ahkan, kumandang
shalawat ini bisa mengingatkan kalo sudah masuk bulan Rabiul awwal.
Pada masa Shalahuddin Al Ayyubi, peringatan Maulid Nabi
Muhammad cukup ampuh mendobrak semangat kaum muslimin, terutama pasukan jihad.
Namun tentu saja tidak sekadar bershalawat. Peringatan kelahiran Rasulullah
dengan kembali membudayakan membaca dan mempelajari sirah nabi, mengingatkan kembali perjalan
Rasulullah dalam meninggikan agama Allah. Kembali mengingat bahwa Rasulullah
membawa Al Quran dan Hadits sebagai pedoman hidup jika tidak ingin tersesat.
Meneladani Rasulullah dalam semua aspek kehidupan.
Begitu pula dengan saat ini.
Bershalawat, membaca sirah nabi, mempelajarinya. Memahami
dan berusaha melaksanakannya dalam kehidupan.
Rasulullah membawa Islam, agama sempurna. Barang siapa
memeluk Islam, dia akan selamat. Sebaliknya, barangsiapa kafir maka akan
celaka. Namun,tak akan mudah selamat di akhirat. Ada kewajiban melaksanakan
semua yang telah diperintah Allah dan Rasulullah, menjauhi semua yang diarang
Allah dan Rasulullah. Menerapkan Islam tidak hanya sebatas ibadah mahdhah
tetapi juga sebagai mabda / ideology. Aqidah yang disertai aturan dalam rangka
menyelesaikan permasalahan kehidupan. Tak sulit untuk membuktikan Islam
lengkap, cara sederhananya adalah membaca daftar isi buku fikih. Mulai dari
thaharah, muamalah, mengurus jenazah, hingga bab khilafah. Mengurus dari
manusia lahir hingga mati.
Mencintai Nabi itu meneladani beliau dalam seluruh aspek
kehidupan. Menerapkan dalam kehidupan pribadi, menjadi gaya hidup masyarakat
dan diterapkan oleh Negara. Melaksanakan semua yang dibawa Rasulullah saw.
Akan tetapi, system yang ada saat ini sangat tidak mungkin
bisa menjadi wadah diterapkan aturan-aturan yang diperintahkan Allah dan
Rasulullah. Karena system yang ada saat ini membatasi umat islam, boleh
beragama tapi tak boleh memakai aturan agama dalam mengatur kehidupan.
Aturan dibuat berdasarkan akal manusia, asas manfaat menjadi
pertimbangan utama. Kebebasan semu dijunjung tinggi. Bebas mengabaikan hukum
Allah tapi tak memberi kebebasan umat Islam melaksanakan Islam secara kaffah/
menyeluruh. Berkerudung dipersulit, berjilbab dipandang sebelah mata.
Menghindari riba dan zina dicap sok suci. Negara dikelola tunduk pada kepentingan
pemilik modal, swasta dan asing. Rakyat dikorbankan. Dan tentu itu semua tak
pernah dicontohkan atau bahkan diperintahkan oleh Rasulullah saw.
Maka, sebagai bukti cinta kita pada Rasulullah saw adalah
berusaha menerapkan risalah yang beliau bawa, seluruhnya. Dan untuk menuju
penerapan yang menyeluruh tersebut juga meneladani jejak langkah Rasulullah.
Menjalani tahapan dakwah yang telah dicontohkan. Membina dan membentuk kader
dakwah yang bertsaqafah serta berkepribadian Islam, memeluk aqidah Islam dengan
kekuatan yang luar biasa. Berinteraksi dengan masyarakat, menyadarkan umat akan
rusaknya system yang saat ini menaungi, membongkar makar musuh Islam,
mendekatkan solusi Islam dalam kehidupan, berdakwah dengan makruf. Thalabun
nusrah dan dilanjutkan dengan penerapan hukum Islam dalam naungan daulah.
Perlu ilmu, pengorbanan, kesabaran, keikhlasan. Bukan
perjuangan instan.
#YukNgaji
Pare, 1 Januari 2015 – 10 Rabiul Awal 1436 H
No comments:
Post a Comment