Tuesday 28 October 2014

PR Membaca



Tulisan lama tersimpan 4 sep 2013

Agak kaget dengan jawaban murid les ketika saya tanya ada PR atau tidak, setelah buka-buka bukunya dia jawab “ Ada bu, tadi ada PR membaca halaman ini sampai ini”.

He..he.. memang bukan pertama kalinya tahu tentang “PR membaca”, tapi saya ingat-ingat pernah ga ya selama jadi guru kasih PR seperti itu, seringnya sih langsung kasih soal tapi juga memberi tahu nanti jawabannya bisa dicari halaman sekian sampai sekian, jadi PR berupa soal tapi secara tidak langsung juga meminta siswa membaca,kalo hanya PR membaca gimana gitu rasanya...

Tapi bukannya menyalahkan guru yang kasih PR membaca, karena memang budaya membaca di kalangan siswa saat ini semakin menurun, sampai membaca dijadikan PR. Jika tidak dibuat PR siswa memang jarang baca buku pelajarannya. 

Kurangnya minat baca pada siswa memang menjadi salah satu kendala dalam proses belajar , selalu saja mengeluh kalo dikasih tugas baca. Atau ketika ada soal seringnya langsung bertanya jawabannya nanti ada di halaman berapa, weleh..weleh...maunya instan. 

Jujur, mungkin tidak hanya pada siswa, turunnya minat baca juga terjadi di kalangan dewasa, tapi ini di daerah saya lho... kurang tau dengan tempat lain. Pernah ketawa dengan omelan seorang kepala TK “ Dasar ibu-ibu, sukanya ngrumpi. Padahal sudah dikasih buku macam-macam, biar baca atau setidaknya lihat gambar di buku, malah sama sekali tidak disentuh bukunya” . Menyediakan buku bacaan dengan berbagai topik, ini adalah salah satu trik kepala TK tersebut untuk mengurangi kebiasaan ngrumpi para ibu yang sedang menunggu anak-anak mereka di halaman TK, jika ngrumpinyaberkualitas tidak masalah (misal ttg ilmu, dakwah, masalah umat dll), lebih sering grumpi tema ngrasani alias menggosip alias ghibah...

Mari sama-sama mengevaluasi diri sendiri, sudahkah kita menyediakan waktu khusus setiap harinya untuk membaca, baik dalam rangka menambah wawasan, limu dan tsaqofah atau hanya sekadar refresh info. Paling tidak membaca adalah salah satu cara untuk menguatkan pola pikir / aqliyah. 

Bukankah wahyu yang pertama kali diterima Rasulullah saw adalah iqra’ = membaca ? Kalo saya yakin seyakin-yakinnya apa pun yang diwahyukan Allah pastilah hal yang penting, jadi membaca adalah hal yang sangat penting, so mari kita budayakan membaca pada diri sendiri juga orang-orang di sekitar kita.

No comments:

Post a Comment