Tuesday, 28 October 2014

What’s on your mind ?



Tersimpan  24 Okt 2012

Mikir..mikir..mikir..! Sebelum buat status

Setiap kali membuka fb, sebuah pertanyaan yang menggoda jari untuk menuliskan rangkaian kata di sebuah tempat yang disediakan.

Lagi bete...
Sluruuup segernya...
Benci...benci...benci....
Aduh...panas banget  ya...
@ warung xxx, kenyang banget..
Otw, mau ngaji
Otw, mau kerja
Met ultah ya Mom...
With my beloved husband
With hubby...
Capek...
Bosan hidup...
lg da mslh....
i’m happy...
i’m so sad

Dan lain sebagainya

Kalimat pendek tapi lebih sering tidak memenuhi kriteria jumlah mufidah
Terlihat sepele

Namun, bagaimana pun juga menulis adalah sebuah perbuatan. Dan semua perbuatan kelak akan dimintai pertanggungjawaban

Sependek apa pun status yang ditulis
Meski langsung di hapus padahal sudah di posting
Malaikat telah mencatat itu sebagai satu perbuatan
Mengeluh, pamer, riya’, menyemangati, kasih info , menasehati atau apa lah hanya Allah dan diri yang tahu mengapa menulis status seperti itu.

So, selalu ingat kaidah amal : berpikir sebelum berbuat, meraih nilai/qimah/tujuan tertentu, landasi dengan keimanan. Jangan pernah berlepas diri hukum syara’ karena hukum asal perbuatan terikat pada hukum syara’. Bisa jadi tak terasa di dunia, namun di akhirat kelak tak ada yang bisa menutupi. Menyesal tak ada guna...

PR Membaca



Tulisan lama tersimpan 4 sep 2013

Agak kaget dengan jawaban murid les ketika saya tanya ada PR atau tidak, setelah buka-buka bukunya dia jawab “ Ada bu, tadi ada PR membaca halaman ini sampai ini”.

He..he.. memang bukan pertama kalinya tahu tentang “PR membaca”, tapi saya ingat-ingat pernah ga ya selama jadi guru kasih PR seperti itu, seringnya sih langsung kasih soal tapi juga memberi tahu nanti jawabannya bisa dicari halaman sekian sampai sekian, jadi PR berupa soal tapi secara tidak langsung juga meminta siswa membaca,kalo hanya PR membaca gimana gitu rasanya...

Tapi bukannya menyalahkan guru yang kasih PR membaca, karena memang budaya membaca di kalangan siswa saat ini semakin menurun, sampai membaca dijadikan PR. Jika tidak dibuat PR siswa memang jarang baca buku pelajarannya. 

Kurangnya minat baca pada siswa memang menjadi salah satu kendala dalam proses belajar , selalu saja mengeluh kalo dikasih tugas baca. Atau ketika ada soal seringnya langsung bertanya jawabannya nanti ada di halaman berapa, weleh..weleh...maunya instan. 

Jujur, mungkin tidak hanya pada siswa, turunnya minat baca juga terjadi di kalangan dewasa, tapi ini di daerah saya lho... kurang tau dengan tempat lain. Pernah ketawa dengan omelan seorang kepala TK “ Dasar ibu-ibu, sukanya ngrumpi. Padahal sudah dikasih buku macam-macam, biar baca atau setidaknya lihat gambar di buku, malah sama sekali tidak disentuh bukunya” . Menyediakan buku bacaan dengan berbagai topik, ini adalah salah satu trik kepala TK tersebut untuk mengurangi kebiasaan ngrumpi para ibu yang sedang menunggu anak-anak mereka di halaman TK, jika ngrumpinyaberkualitas tidak masalah (misal ttg ilmu, dakwah, masalah umat dll), lebih sering grumpi tema ngrasani alias menggosip alias ghibah...

Mari sama-sama mengevaluasi diri sendiri, sudahkah kita menyediakan waktu khusus setiap harinya untuk membaca, baik dalam rangka menambah wawasan, limu dan tsaqofah atau hanya sekadar refresh info. Paling tidak membaca adalah salah satu cara untuk menguatkan pola pikir / aqliyah. 

Bukankah wahyu yang pertama kali diterima Rasulullah saw adalah iqra’ = membaca ? Kalo saya yakin seyakin-yakinnya apa pun yang diwahyukan Allah pastilah hal yang penting, jadi membaca adalah hal yang sangat penting, so mari kita budayakan membaca pada diri sendiri juga orang-orang di sekitar kita.

Mengapa mau pake helm ?

Tulisan lama tersimpan 16 Januari 2012

Mungkin ada banyak alasan bagi pengendara motor  untuk memakai helm ketika mereka sedang berkendara.
Biar nyaman
Demi gengsi
Takut ditilang
Biar aman
Mengurangi resiko luka berat ketika terjadi kecelakaan
sadar itu memang sebuah kewajiban
sadar itu memang sebuah kebutuhan

Bagi yang terbiasa pake helm akan sangat tidak nyaman ketika suatu saat berkendara tanpa helm.

Karena memang itulah aturan yang harus dipatuhi para pengendara motor.
Jika ada yang melanggar, siap2 saja menerima akibatnya.

Mulai dari ditilang hingga gegar otak ketika kecelakaan.
Maka bisa dipastikan hampir semua pengendara selalu memaki helm.

Awalnya mungkin tak terbiasa. Awalnya ada saja komentar ketika penerapan helm SNI. Awalnya ada saja yang terjaring razia. Yang melanggar segera ditindak. Awalnya tidak terima tapi toh akhirnya beli juga helm standar.

Suatu saat saya pernah menimbang helm yang biasa saya pake. Bukan helm yang ada tulisan SNI timbul, bukan helm mahal,  bobotnya adalah 9 ons. Kalo helm standar pembalap saya yakin lebih berat lagi.

Dan saya pun juga menimbang sebuah kain kerudung yang paling lebar dan paling tebal yang saya miliki bobotnya hanya 2,5 ons.
Masalah harga… jelas helm lebih mahal….

Helm dan kerudung…
Sama2 dipake di kepala, sama2 menutup kepala
Bedanya kerudung lebih ringan lhooooo daripada helm.
Tapi mengapa ada yang nyaman pake helm yang sangat berat tapi ga mau pake kerudung ????

Padahal Allah telah memerintahkannya.

ÙˆَÙ„ْÙŠَضْرِبْÙ†َ بِØ®ُÙ…ُرِÙ‡ِÙ†َّ عَÙ„َÙ‰ جُÙŠُوبِÙ‡ِÙ†َّ
“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya..”[al-Nuur:31]
Apakah lebih takut polisi dari pada Allah SWT ??????

Padahal akibat tidak pake kerudung lebih mengerikan
Imam Muslim menuturkan sebuah riwayat, bahwasanya Rasulullah saw bersabda;
 “Ada dua golongan manusia yang menjadi penghuni neraka, yang sebelumnya aku tidak pernah melihatnya; yakni, sekelompok orang yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia; dan wanita yang membuka auratnya dan berpakaian tipis merangsang berlenggak-lenggok dan berlagak, kepalanya digelung seperti punuk onta. Mereka tidak akan dapat masuk surga dan mencium baunya. Padahal, bau surga dapat tercium dari jarak sekian-sekian.”[HR. Imam Muslim].
Imam Ahmad juga meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah dengan redaksi berbeda.
ْ
“Ada dua golongan penghuni neraka, yang aku tidak pernah melihat keduanya sebelumnya. Wanita-wanita yang telanjang, berpakaian tipis, dan berlenggak-lenggok, dan kepalanya digelung seperti punuk onta. Mereka tidak akan masuk surga, dan mencium baunya. Dan laki-laki yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk menyakiti umat manusia “[HR. Imam Ahmad]
Hadits-hadits di atas merupakan ancaman yang sangat keras bagi wanita yang menampakkan sebagian atau keseluruhan auratnya, berbusana tipis, dan berlenggak-lenggok.

Apakah merasa siksa neraka lebih ringan daripada akibat tilang atau kecelakaan ????

Mungkin merasa belum siap.
Ah… alasan yang dibuat2. Polisi tidak akan menerima alasan pengendara motor yg ga pake helm “ Maaf saya belum siap pake helm pak “ ya tidak akan diterima lah alasan seperti itu…
Akhirnya siap or ga siap pake helm juga kan ????

Atau ….
Lebih baik ga pake kerudung tapi akhlaknya baik, suka menolong, dermawan, ramah bla…bla..bla….
Daripada berkerudung tapi kelakuannya ga karuan….
Ini juga alasan yang dibuat2.
Berkerudung adalah sebuah kewajiban
Berakhlak baik kewajiban juga

Jika sudah berkerudung bukan berarti meninggalkan akhlak baik
Atau yang sudah berakhlak baik boleh tidak berkerudung.
Dua2nya wajib dilaksanakan.
Jika berkerudung dan berakhlak baik maka sudah menjalankan 2 kewajiban.
Jika berkerudung tapi tidak berakhlak baik atau berakhlak baik tapi tidak berkerudung berarti sudah melaksanakan 1 kewajiban tapi meninggalkan 1 kewajiban lain.
Jika tidak berkerudung dan tidak berakhlak baik berarti telah meninggalkan 2 kewjiban.

Atau berpikir
Yang dinilai kan hatinya, yang penting hati baik beres kan. Kok ngurus fisik or penampilan
Ya sudah, nanti yang masuk surga hati nya saja ya…

Atau mungkin takut kehilangan pekerjaan…
Jangan khawatir. Rezeki dah diatur…

Maka kenakanlah kerudung seringan mengenakan helm….

Semoga bisa menjadi bahan renungan
Sebelum ajal menjemput….


Hanya tidak ingin melihat penyesalan dari saudariku tercinta di akhirat kelak….
Hanya ingin menunjukkan rasa peduli dan cintaku pada seluruh saudariku seiman…
I luv  u  sista…


Wednesday, 15 October 2014

Puring Kuburan Pengingat Kematian

8 Okt 14 habis maghrib  terakhir puring diminta tetangga
Ada anak kelas 3 MA meninggal dunia
Pagi berangkat sekolah naik motor seperti biasa
Di tengah jalan mengalami kecelakaan sore telah tiada

Bukan untuk hiasan tapi untuk ditancapkan di pemakaman
Bukan pertama kalinya ada yang meminta puring meski hanya sebatang
Mencari perlengkapan sebelum jenazah diberangkatkan
Jadilah tahu setiap ada yang meminta puring berarti ada yang berpulang

Memang orang-orang bilang itu puring kuburan
Padahal banyak ditanam di halaman
Pernah ada orang Riau yang meminta untuk dibawa pulang
Tertarik karena daunnya yang menawan, membawanya pulang naik pesawat terbang

Biarlah orang bilang harusnya ditanam disekitar kuburan
Semoga dengan menanam di halaman bisa mengingatkan akan dekatnya kematian
Tak peduli kecil, remaja, dewasa atau sudah tua jika ajal menjemput tak bisa mengelak
Mati dikubur berteman puring yang ditancapkan menunggu pertanggungjawaban di akhirat kelak

Semua amal baik sekecil apapun akan mendapat balasan
Semua amal buruk sekecil apapun akan mendapat balasan
Tak ada satu pun yang bisa menghindar
Semua menjadi saksi di hadapan pengadilan Allah yang maha besar

Jadi jangan pernah berpikir untuk menjalani hidup tanpa aturan
Hukum Allah  tak diterapkan dan malah diabaikan
Menganggap aturan Allah sudah ketinggalan jaman
Menganggapnya hanya cocok pada masa kenabian

Menerapkan aturan Allah adalah konsekuensi aqidah
Tak hanya sebagian harusnya mengambilnya secara kaffah
Menerapkannya dalam institusi khilafah
Bukan melalui jalan demokrasi kapitalis yang memecah belah

Merujuk sirah nabi mengikuti jejak rasulullah
Dengan sabar menapaki tahapan dakwah
Tatsqif wa takwin untuk memperkuat aqidah dan menambah tsaqafah
Berinteraksi dengan masyarakat dalam tafa’ul ma’al ummah

Menguatkan diri sembari memahamkan umat
Menjadi teladan, amanah dan berprestasi
Berpegang teguh pada syariat di setiap saat
Menjadi bagian tidak terpisah dari masyarakat dan terus berinteraksi sampai mati

Mencari thalabun nusrah
Memahamkan rakyat kecil hingga penguasa
Mendapatkan dukungan dari ahlul quwwah
Insya Allah kemenangan dan tegakknya khilafah di depan mata