Hujan mengguyur sepanjang malam Minggu hingga seharian. Hanya bersela mendung dan gerimis.
Kolam ikan masih dalam batas aman, tidak sampai meluber. Dan menganggap semua kolam dalam batas aman, belum perlu nambah air, namun ternyata ada satu kolam yang airnya hampir habis, dihuni sebagian ikan mujair besar dan sebagian lagi ikan kecil. Yang kecil masih bisa bertahan, apa daya yang berukuran lebih besar mati. Dan mati pun tidak cukup menghentikan “penderitaan”, berpindah ke kolam lele induk. Berganti tempat, untuk selanjutnya terkoyak dan dimangsa lele besar. Empat hari tanpa perhatian, terabaikan.
Memang kolam berukuran kecil dan letakknya di bawah, kolam tanah makanya air lebih mudah terserap dan habis. Mujair juga tipe ikan yang tahan tanpa makanan, seharian tidak dikasih makan juga masih bertahan hidup, tapi semua ikan bisa dipastikan tidak bertahan tanpa air. Memang ada pipa saluran, tapi tidak termanfaatkan. Hanya menambah air secara manual tradisional. Dan ketika diabaikan lama-kelamaan pasti mati juga.
Tidak jauh berbeda, seorang muslim seharusnya hidup dalam masyarakat Islam, dalam masyarakat yang menerapkan sistem Islam, karena itulah yang seharusnya. Sudah bersyahadat, sudah mengikrarkan rukun Iman dan Islam maka seharusnya juga hidup dalam masyarakat yang sesuai dengan aturan aqidah Islam. Banyak ayat dan hadits yang mengingatkan serta mengajak umat Islam untuk menerapkan hukum Allah, untuk memutuskan semua perkara berdasarkan Al Quran dan Hadits, mencari ijma’ sahabat dan menggali hukum melalui ijtihad. Bukan malah menyerahkan pada manusia, atas nama demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat membuat hukum tandingan mengabaikan aturan Tuhan.
Seharusnya umat Islam hidup menerapkan syariat, dan untuk menerapkan syariat secara menyeluruh tidak mungkin mengandalkan demokrasi kapitalis, mengagungkan kebebasan tapi tidak membebaskan umat Islam menerapkan syariat Islam secara menyeluruh. Umat Islam hanya akan bisa menerapkan syariat kaffah dalam sistem khilafah rasyidah.
Membiarkan umat Islam terus hidup dalam sistem batil sama saja dengan mengantarkan umat pada kematian, meski perlahan dan terkadang tak merasakan namun akhirnya sangat menyakitkan. Umat terus menjadi mangsa pemilik modal, penjajah rakus dan menjadi bulan-bulanan kaki tangan pengusung ideologi sesat kapitalisme. Umat semakin sibuk dengan urusan bertahan hidup di dunia, menjadikan dunia segalanya dan sedikitpun tak terbersit berpikir tentang ketaatan pada Allah dan kehidupan kekal di akhirat.
Mengajak umat untuk menerapkan Islam dan mengembalikan khilafah rasyidah ‘ala minhajinnubuwwah adalah upaya untuk mengembalikan bagaimana seharusnya umat Islam hidup sesuai dengan tujuan penciptaan manusia.
Mengajak mengkaji Islam melalui pembinaan berjamaah, pembinaan intensif, berinteraksi dengan masyarakat. Mengajak para tokoh, menjalin ukhuwah islamiyah. Membongkar makar penjajah dan kaki tangannya. Tidak membiarkan negeri ini semakin hancur karena kerakusan manusia tanpa iman dan takwa.
Mengajak untuk menegakkan khilafah, melanjutkan kehidupan Islam adalah sebuah keharusan, agar umat tidak semakin menderita, agar umat tidak semakin jauh dari aturan Islam. Agar janji Allah Islam menjadi rahmatan lil’alamin terwujud.
Pare, 23 Juni 2016
No comments:
Post a Comment