Wednesday 21 September 2011

Remaja Bebas, Masa Depan Terhempas

Remaja Bebas, Masa Depan Terhempas
Oleh : Nur Aini, S.Si *




Potret Remaja Kita
Akhir November 2010 yang lalu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) merilis hasil survei, 51 % remaja di Jabodetabek telah melakukan seks pranikah. Artinya dari 100 remaja , 51 sudah tidak perawan. Hasil Survei di kota lain juga tidak jauh berbeda. Persentase seks pranikah di kota lain tercatat : Surabaya 54 %, Bandung 47 %, Medan 52 % dan di Yogya dari 1.160 mahasiswa sekitar 37 % mengalami kehamilan sebelum menikah ( dirangkum dari republika.co.id 28/11/2010). Sungguh hasil survei yang sangat mengejutkan.
Memang survei tersebut tidak dilakukan di Kediri, namun tak jarang kita juga mendapati fakta remaja yang sudah menikah padahal masih sekolah, dan ternyata mereka sudah hamil, ini yang terbukti hamil, bisa jadi yang melakukan seks pra nikah tetapi tidak hamil juga lebih banyak lagi.
Di Kediri, fakta tentang gaul bebas pada remaja meski tidak selalu disertai dengan hubungan seks, akan mudah kita jumpai. Sudah menjadi rahasia umum jika di Kediri banyak sekali tempat yang dimanfaatkan untuk melakukan gaul bebas. Sebut saja Selomangleng, Siman, Ubalan Waduk Gampengrejo dan beberapa taman serta tempat wisata yang menyebar di Kediri. Semua itu adalah tempat favorit remaja untuk memadu kasih.

Remaja dalam Jebakan Liberalisme
Hasil survei yang dirilis BBKN tersebut merupakan salah satu potret buram remaja Indonesia. Masalah tingginya pemakai narkoba di kalangan remaja, maraknya tawuran, remaja punk, dan lainnya adalah bukti remaja terjebak dalam masalah.
Yang lebih memprihatinkan lagi, saat ini remaja begitu mudah terbawa arus liberalisasi yang jelas-jelas bertentangan dengan Islam. Mereka begitu mudahnya mengambil budaya kufur yang semakin gencar diopinikan untuk merusak generasi. Dan salah satu budaya liberal yang mengincar moral remaja kita saat ini adalah perayaan hari kasih sayang atau yang lebih dikenal dengan hari valentine yang jelas sekali perayaan tersebut tidak pernah dicontohkan oleh junjungan kita Rasulullah saw.
Di era yang semakin bebas ini, perayaan hari kasih sayang sudang menjadi tren dan seolah-olah wajib dirayakan oleh seluruh remaja. Maka tak heran jika memasuki bulan Februari nuansa valentine akan mudah kita jumpai. Semua berwarna merah muda, boneka, coklat, hiasan berbentuk hati, dan tak ketinggalan penayangan film-film percintaan. Dan yang lebih memprihatinkan lagi adalah hari tersebut dianggap sebagai saat yang tepat untuk menyatakan perasaan sayang dan cinta yang bisa dipastikan semua itu dilakukan dengan mencotoh budaya kufur.
Demikianlah, ramaja begitu kuatnya berada dalam cengkeraman ide kebebasan berperilaku. Sungguh potret remaja yang bermasalah dan parahnya lagi sangat minim prestasi.

Selamatkan Remaja dari Liberalisasi
Remaja adalah cerminan masa depan bangsa. Jika remaja yang ada adalah remaja berkepribadian Islam yang kuat bisa dipastikan masa depan cerah di depan mata, namun jika sebaliknya maka masa depan suram akan menanti bangsa ini. Oleh karena itu, harus ada usaha untuk membentengi remaja dari budaya kufur yang mengincar mereka.
Apabila kita amati, rusaknya moral generasi saat ini tidak terlepas dari pengabaian terhadap hukum Allah SWT serta maraknya budaya kufur yang dikampanyekan kaum liberal sekuler. Kaum liberal sekuler selalu mendengungkan kebebasan dan ide tidak perlunya penerapan hukum Allah SWT dalam kehidupan. Padahal jelas sekali Allah sudah mengingatkan kita dalam Al Qur’an akibat jika kita mengabaikan hukum Allah. Dalam salah satu ayat di surat Thoha dan Ar Ruum Allah SWT berfirman yang artinya :

“ Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. ( TQS. Thoha [20] : 124) “

“Telah tampak kerusakan di darat dan laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakn kepada mereka, agar mereka kembali ( ke jalan yang benar ). ( TQS Ar Ruum [30] : 41)”

Allah mengingatkan jika kita berpaling dari hukum-Nya maka yang akan terjadi adalah kehidupan yang sempit karena rusaknya tatanan kehidupan masyarakat dan tidak hanya berhenti pada kehidupan yang sengsara di dunia tetapi juga kehidupan akhirat yang hina. Naudzubillah
Allah juga mengingatkan kita akan pentingnya kembali pada penerapan hukum Allah agar kerusakan di muka bumi tidak semakin parah.
Begitu pula jika kita menginginkan remaja kita selamat dari kerusakan maka mau tidak mau kita harus menggunakan aturan Islam, aturan terbaik dan sempurna yang diberikan Allah kepada manusia untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Syari’at Islam Melindungi Remaja
Sebagai agama sempurna yang mencakup aturan dalam seluruh aspek kehidupan, Islam memberikan aturan yang tentu saja jika diterapkan kemaslahatan bagi manusia akan tercipta. Dan adapaun beberapa langkah terkait dengan penyelamatan generasi dari pergaulan bebas diantaranya adalah :
1. Menguatkan akidah remaja agar tidak mudah terpengaruh ide kufur. Yaitu dengan selalu memberikan bekal kepada mereka akan tujuan hidup ( QS Adz Dzariyat 56)
2. Menerapkan aturan pergaulan yang telah ditetapkan dalam kehidupan sehari-hari.
• Larangan mendekati zina termasuk pacaran yang seluruh aktivitasnya terkategori mendekati zina ( QS Al Isra’ 32, hadits tentang haramnya berkhalwat).
• Kewajiban menjaga pandangan serta menutup aurat dan berkerudung ( QS An Nuur 30-31).
• Kewajiban berpakaian sempurna dengan jilbab , karena jilbab tidak sama dengan kerudung ( QS Al Ahzab 59 ).
• Kewajiban menjaga pergaulan dengan menghindari ikhtilat ( campur baur laki-laki dan perempuan tanpa udzur syar’i).
3. Penerapan sanksi tegas yang sesuai dengan hukum Islam. Misalnya sanksi tegas bagi pezina, bukan malah menghormati HAM seperti dalam kasus video porno artis yang baru saja terjadi.
4. Senantiasa mengingatkan remaja tentang haramnya menyerupai atau melakukakan aktivitas orang kafir.
5. Mengadakan kajian keislaman secara rutin.
6. Menciptakan kondisi masyarakat yang kondusif dengan penerapan syari’at Islam dalam seluruh aspek kehidupan.

Demikianlah, beberapa upaya yang bisa kita lakukan dalam rangka menyelematkan generasi dari kebebasan agar masa depan bangsa ini tidak terhempas dan kandas dalam kehinaan serta kenistaan di dunia dan akhirat. Wallahu a’lam bishowab.

No comments:

Post a Comment