Thursday, 19 October 2023

Bagian satu : Kegiatan Harian, Bereskan Harian

 



Tulisan berbagi pengalaman dan tips seputar kegiatan mengurus pernik-pernik rumah. Bisa jadi kondisi tiap rumah tidak sama, bisa jadi ada rumah sultan yang tak butuh tangan pertama untuk mengurusnya, cukup mengandalkan status sebagai sultan, semuanya sudah beres.



Bagian satu : Kegiatan Harian, Bereskan Harian


Ada beberapa aktivitas yang dilakukan rutin harian, bahkan sehari lebih dari sekali


Aktivitas harian diantaranya : makan tiga kali sehari, mandi dua kali sehari, ganti baju minimal sekali dalam sehari. Otomatis akan berpengaruh pada jumlah perlengkapan makan yang digunakan, baju kotor. Jika mengurus diri sendiri bukan masalah besar, asal tidak malas, tidak jorok semua bisa diatasi sendiri. Jika mengurus keluarga apalagi masih didominasi balita atau anak-anak anak dan jumlahnya tidak hanya satu dua saja maka jelas butuh menajemen lebih.


Semisal keluarga dengan jumlah anggota 2 dewasa dan 2 anak, maka akan ada 4 x 3 piring, sendok, gelas, tambah mangkok, garpu, tempat sayur, tempat lauk. Jika sehari tidak membereskan akan ada setumpuk perlengkapan makan, apalagi beres-beresnya tiga hari sekali atau bahkan seminggu dibiarkan tanpa dicuci perlengkapan, cucian menumpuk, bau makanan sisa pasti tidak enak.


Sedangkan baju, misalkan sehari ganti sekali, ditambah seragam sekolah dan kerja, minimal sehari ada sekitar 6 paket baju kotor. Jika seminggu baru mencuci maka akan ada minimal 6 x 7 paket baju kotor, belum ditambah insiden baju basah, kena kotoran, najis dan sebagainya. Cucian akan menggunung, maka akan ada alasan tidak keluar rumah, tidak ikut agenda karena menyelesaikan cucian. Ini masih masalah mencuci, belum rangkaian lain, merapikan baju, melipat hingga setrika. Jika tidak dikerjakan harian siap-siaplah lembur, tenaga ekstra, capek ekstra.

Setelah 40 Tahun

 



Membaca liputan lomba Agustusan untuk lansia, merias, joget, tartil Qur'an.


Entahlah, mau bahagia atau prihatin?


Cuma bertanya, itukah yang dibutuhkan lansia?


Terlepas dari itu semua, hanya berpikir dan mengingat dengan diri ini.

Ketika telah melalui usia 40, yang pasti banyak penyesalan. Sudah 40 tahun tapi belum bisa apa-apa, belum siap mati.


Jelas kemampuan fisik banyak yang menurun.


Tak bisa membaca  tulisan sendiri di papan tulis ketika berada di tempat duduk paling belakang di kelas.


Tak bisa membaca tulisan kecil di slip


Cepat lelah membaca buku maupun e-book


Cepat ngantuk, ga kuat naik motor tanpa jaket, ga berani makan pedas level banyak dan sebagainya


Yang terpenting, tambah lemot mencerna informasi dan kemajuan teknologi, semakin sulit menghafal


Tapi yang pasti tidak bisa dihindari, jatah usia di dunia semakin berkurang



Bahagia bagi siapa pun, baik muda maupun lansia seharusnya tidak sebatas ceria dan hepi di dunia apalagi sekadar gembira saat lomba


Bahagia bukan karena materi yang melimpah


Bahagia itu ketika ridha Allah tercapai


Bahagia itu ketika kita terikat ketentuan Allah dan Rasul-Nya


Bahagia itu ketika tiket surga dalam genggaman


Teruntuk semua yang belum 40 tahun, manfaatkan waktu yang masih ada untuk berbuat baik, sesuai standar Allah dan Rasul-Nya, sebanyaknya


Manfaatkan kemampuan fisik untuk kebaikan


Banyak amal ibadah apapun itu, melaksanakan perintah Allah menjauhi semua laranganNya. Siapkan bekal akhirat


Jangan menunggu penyesalan datang