Sunday 25 April 2021

Duka Tanpa Khilafah

 


Alhamdulillah sudah berada di hari ke -13 Ramadhan, bulan mulia penuh berkah. Dan pasti setiap muslim yang hanif selalu menginginkan ini menjadi Ramadhan terindah, meraih keberkahan ,mendapat anugerah malam seribu bulan, dan terus mempertahankan amalan meski Ramadhan berakhir nanti.

 

Namun keindahan Ramadhan sepertinya belum menjadi milik umat Islam Indonesia. Ramadhan tahun ini kebijakan plin-plan pengambil kebijakan kembali dipertontonkan, pergerakan masyarakat dalam rangka mudik lebaran dibatasi, dianjurkan tetap dalam kota sembari rekreasi, namun dengan terang benderang WNA India sebagai negar zona merah setelah menjadi negara penyumbang terbesar  di dunia penambahan kasus covid dan kematian , dibiarkan melanggang memasuki Indonesia. sungguh ketidakadilan yang nyata ditunjukkan. Aparat di daerah begitu sigap menyekat perbatasan mencegah mudik namun pusat dengan mudahnya memberi ijin WNA berpotensi menularkan covid masuk ke Indonesia, seolah perbatasan internasional dibuka begitu lebar. Ironis.

 

Ramadhan ini juga diwarnai berita duka tenggelamnya  KRI Nanggala 402, yang  hingga tulisan inidibuat posisi KRI belum diketahui pasti, dengan dugaan tenggelam dan hancur bisa jadi harapan keselamatan para ABK sangatlah kecil. Lagi-lagi ini adalah berita yang sangat memprihatinkan, jelas terlihat kelambanan dalam mengambil tindakan. Juga memprihatinkan nasib ABK kapal selam di negeri ini selama ini, tak banyak mendapat perhatian dan fasilitas yang memadai. Jelas ironi negeri maritim, negeri dengan wilayah laut sangat dominan namun dijaga oleh kapal seadanya. Negeri dengan potensi alam yang melimpah namun terus dirundung masalah.

Singkat cerita, negeri ini salah kelola. Kebijakan oligharkis telah membuat negeri ini dicengkeram oleh segelintir konglomerat yang berkolaborasi dengan pengkhianat menjual milik rakyat demi kepentingan sendiri bahkan rela menggandeng asing bak sahabat namun abai terhadap kepentingan rakyat. Mereka tak peduli dengan nasib mayoritas rakyat, yang dipikirkan hanyalah mengumpulkan kekayaan dan melanggengkan penguasaan atas semua hal di negeri ini.

Potensi kekuatan AU beberapa negara, sumber : Emerging World Order The Islamic Khilafah State 


Hanya satu cara untuk bisa menyelamatkan negeri ini dan juga negeri kaum muslimin lain yang sedang dirundung masalah (Muslim Xinjiang. Rohingya, Palestina, muslim India, dan muslim di belahan dunia lainnya yang hidup penuh diskriminasi), yaitu dengan khilafah. Menyatukan umat Islam dalam naungan khilafah. Dengan begitu potensi umat akan terkumpul dan masalah pun akan mudah untuk diselesaikan, bukankah benar kata peribahasa, bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.



 

No comments:

Post a Comment