Manusia hidup pasti tak terlepas dari masalah. Meski sedikit, meski kecil, masalah dan ujian pasti ada, karena memang begitulah hidup.
Maka ketika menemui masalah harusnya sudah tertancap kuat, bahwa ini adalah bagian dari dinamika hidup. Tinggal menjalani, menghadapi, menyelesaikan atau bahkan cukup diabaikan. Tak perlu merasa menjadi manusia yang paling sengsara di dunia.
Begitu pula dengan kenikmatan, terkadang manusia merasa nikmat itu mudah dihitung, merasa tidak banyak mendapat kenikmatan, bahkan bisa jadi iri dengan kenikmatan orang lain.
Jika manusia hidup pasti ada masalah, maka tak jauh berbeda, manusia hidup juga diberikan kenikmatan yang tak terhitung jumlahnya. Namun memang terkadang ada yang kurang puas, ada yang terus meminta, meminta dan meminta lagi. Atau bahkan protes, mengeluh dan iri. Jika demikian wajar ketika telah mendapatkan kenikmatan masih saja merasa hidup tanpa kenikmatan.
Bersyukur dengan nikmat yang telah diberikan, manfaatkan untuk semakin mendekat kepada Allah. Semakin taat kepada Allah. Begitu pula saat ada masalah. Sabar, ikhlas, berusaha mencari solusi dan tawakal.
Semoga di saat nikmat didapat kita semakin taat, dan saat masalah menyapa usaha juga semakin kuat, menjalani semua dengan ikhlas, terus mengingat dunia hanya sementara dan akhirat kekal adanya.
Menulis ini saat mengingat ada banyak kenikmatan yang telah diberikan, meski masalah selalu ada. Di saat berpapasan dengan mereka yang tak bisa melihat namun terus semangat dalam kehidupan.
Pare, 25 November 2020