Monday 1 October 2018

Bencana, Harusnya Cepat Kucurkan Dana Bukan Tebar Pesona

Respon cepat memberi bantuan bencana hanya akan terjadi ketika para penguasa negeri ini peka dan terbiasa membantu rakyat.

Bukan penguasa atau pejabat yang biasa mendahulukan pencitraan dan jawaban sesuka hati.

Mereka tidak peka dengan penderitaan orang lain, seringkali melempar tanggungjawab.

Lihat saja jawaban para menteri ketika rakyat susah dengan kebijakan mereka.

Maka tak heran ketika ada bencana, terutama di luar Jawa, lambat.

Dahulu saat Kelud meletus fokus negeri ini tertuju ke Kelud, padahal di saat yang sama Sinabung juga erupsi.

Pernah mendapat cerita dari relawan Kelud, bantuan bahan bangunan untuk renovasi bangunan diminta warga di tengah jalan, padahal diutamakan untuk masjid-mushala dan fasilitas publik. Sedikit memaklumi kondisi mental warga yg terkena bencana, hanya ingin bertahan hidup, itu saja.

Mengapa lambat memberi bantuan?
Bisa jadi tak tergambar apa yg harus dilakukan
Bisa jadi tak terbersit rasa peduli
Bisa jadi takut akan sengsara bersama pengungsi

Mengapa terus menunjuk penguasa?
Mengapa terus menuntut  penguasa?
Karena penguasa punya kuasa
Karena penguasa wajib mengurus seluruh rakyatnya

Apa yang bisa kita lakukan?
Berdoa
Membantu dana
Mengingatkan penguasa atas tugasnya
Berjuang demi perubahan
Perubahan menuju kemuliaan
Perjuangan mengembalikan penerapan syariat di muka bumi
Sudah cukup penderitaan
Sudah cukup hidup dalam keegoisan
Saatnya bersatu di bawah naungan khilafah

Pare, 1 Oktober 2018

No comments:

Post a Comment