07.05 am
Dua jam kemudian, 09.26 am
Akhirnya, semua terselesaikan . Sekitar 11.15 am
( gambar diambil
sehari kemudian)
Rencana pembongkaran tembok
identitas sekolah-yayasan memang sudah lama, namun baru terealisasi. Ketika akan
dirobohkan, beberapa guru sempat bilang “ Sayang, ya. Padahal dulu buatnya
biaya banyak”.
Sebenarnya tidak masalah, karena
setelah dihancurkan akan diganti dengan yang lebih indah lagi.
Ini hanya bangunan fisik,
membuatnya memakan waktu yang tidak sebentar, tenaga dan biaya yang tidak
sedikit. Namun menghancurkannya dalam sekejap mata, dan entahlah berapa lama
akan kembali menjadi bangunan fisik yang lebih indah lagi. Namun itu semua akan
selesai ketika dimulai.
Khilafah, satu-satunya sistem pemerintahan
yang diwariskan Rasulullah saw, diteladankan para sahabat yang mulia. Manusia-manusia
agung yang tetap berpegang teguh pada apa yang ditinggalkan Rasulullah saw,
tidak terbersit sedikitpun melirik system yang lain.
Khilafah, mengakhiri jaman
jahiliyah, mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju terang, mengangkat
derajat manusia, mengembalikan manusia pada tujuan penciptaan. Semata beribadah
kepada Allah SWT.
Khilafah, terus berjalan sejak
Rasulullah wafat dan berakhir pada tahun 1924. Dakwah menyebarkan Islam di Mekah
dilanjutkan penerapan secara kaffah di Madinah bukanlah perjuangan yang ringan,
nyawa, harta, tenaga, pikiran semua dicurahkan. Mendapat siksaaan, diusir,
diboikot, dicap sebagai orang gila, penyihir menghiasi perjalanan dakwah.
Dan khilafah tidak tiba-tiba
lenyap begitu saja. Khilafah melemah karena lemahnya pemahaman Islam dan
buruknya penerapan Islam, baik karena factor
internal umat Islam dan juga serangan dari musuh Islam. Segala upaya dikerahkan
agar khilafah hancur lebur. Mulai dari perang salib, serangan misionaris,
hingga serangan pemikiran dan politik. Pada waktu itu, apapaun kelompok dan
latar belakangnya, Eropa bersatu menggaungkan Perang Salib. Eropa meracuni akal
dengan segala sesuatu yang melecehkan hukum Islam, Islam digambarkan sebagai
penghalang kemajuan manusia. Dan itu terus diwariskan kepada genarasi
berikutnya. Dan akhirnya, melalui tangan anteknya, Eropa berhasil melenyapkan
Khilafah. Sungguh bukan usaha yang sekejap mata, usaha menghancurkan dan
melenyapkan khilafah diusahakan dengan sekuat tenaga. Iya, kaum kafir berhasil
mengerahkan seluruh upaya untuk melenyapkan khilafah, namun itu semua hanya
sia-sia belaka, mereka akan merugi.
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi dari jalan
Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka,
dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu
dikumpulkan (QS. Al Anfal [8] : 36)
Tidak cukup dengan menghancurkan khilafah, upaya menghalangi
tegaknya kembali khilafah terus mereka lakukan. Mencekoki pikiran umat dengan
pemikiran kufur, menjauhkan umat dari syariat Islam. Menerapkan aturan kufur,
mencengkeram dunia Islam dalam sistem kufur. Tidak berhenti sampai di sini,
upaya memalingkan kaum muslimin dari pemikiran tentang khilafah. Menggambarkan khilafah
sebagai sesuatu yang mengerikan, menakutkan, pejuangnya termasuk pelaku kriminal.
Dan itu terus dilakukan hingga sekarang, mereka tidak akan menyerah.
Namun, upaya untuk kembali
menegakkan khilafah tidak akan pernah surut. Memang bukan perjuangan yang
mudah, bukan perjuangan tanpa rintangan. Terus menapaki tahapan dakwah yang
telah diteladankan Rasulullah, tidak terpesona dengan dunia, tidak tergoda
dengan iming-iming harta dan tahta.
Menegakkan khilafah bukan semata
demi romantisme sejarah, memperjuangkan khilafah sebagai wujud ketaatan kepada
Allah dan Rasulullah, bukti keimanan. Juga bukan karena egoisme golongan, karena
khilafah itu untuk kebaikan umat manusia, menyelamatkan umat manusia dari
kehancuran. Dengan syariah dan khilafah, Islam sebagai rahmatan lil’alamin akan
terwujud.
Pare, 21 April 2016