Monday 29 February 2016

Agar Smartphone Tak Jadi Dukun Peramal


Tidak teliti ngetik di HP:
Bingung  kok jadi bringing
Kita jadi kota
Sering jadi seeing
Tor jadi for
Ketika tidak diteliti lagi otomatis akan terpilih yang disukai si HP.
Emang begitu sih hp pintar sekarang, sampe-sampe bisa meramal apa yang mau ditulis. Sok pintar, sok tau padahal bukan itu yang kita mau. 

Cara termudah matikan saja text correction nya. Biar  ga  sok tau.

Tapi lama-kelamaan ketika kita semakin banyak input kata, HP juga akan menyesuaikan. Makanya perlu juga ngajari si smartphone ini dengan kata-kata yang biasa kita pakai. Semakin banyak input  sok pintarnya akan sesuai dengan kemauan kita. Jadi ramalan kata yang akan kita ketik  sesuai dengan banyaknya input yang kita masukkan. Kalo HP Cuma buat update status atau sms lebay ya HP kosakatanya seputar itu-itu saja. Smartphone yang kupdet.

Itu smartphone, yang dilabeli  smart saja juga masih perlu pembiasaan.

Apalagi manusia. Informasi yang didapatkan manusia akan mempengaruhi pemikirannya, pemahamannya dan tingkah lakunya. GIGO, garbage in garbage out. 

Maka ketika saat ini masih ada saja manusia yang seenaknya, tidak mau pake aturan Allah, phobi dengan Islam, alergi dengan syariah dan khilafah, ya bisa jadi karena info yang masuk adalah info yang menganggap taat kepada Allah itu tidak penting, tidak tahu esensi hidup, tidak tahu akhirat. Atau bisa jadi terkontaminasi informasi sampah. Informasi yang menganggap Islam itu kejam, sejarah Islam itu berlumuran darah. 

Jadi terus saja memberi info yang benar tentang Islam, syariah dan khilafah. Sampaikan dengan cara yang baik, jelaskan dengan terperinci, sabar ketika ada yang mencaci.

Bagi yang masih membenci syariah dan khilafah, apalagi beraninya memprediksi khilafah Islam hanya akan memecah belah umat, beraninya meramal khilafah hanya buat masalah padahal informasi masih sedikit, jangan sok pintar dech. 

Bagi yang masih salah informasi #YukNgaji


Pare, 29 Februari 2016

Saturday 27 February 2016

Kampung Inggris dan Kampung Matematika


Meeting Hall BEC, HUT ke-38

Desa Tulungrejo dan Pelem Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Jawa Timur, terkenal dengan sebutan Kampung Inggris. Karena di dua desa tersebut ada banyak sekali tempat kursus bahasa Inggris. Awalnya didahului oleh Basic English Course (BEC) yang didirikan oleh Pak Kalend. Dan sekarang ada sekitar ratusan tempat kursus Bahasa Inggris dan puluhan bahasa asing lainnya ( Arab, Jepang, Korea).

Terlepas dari dampak negatif Pare terkenal sebagai kampung Inggris, setidaknya tujuan awal dari adanya kursus bahasa Inggris di Pare adalah tujuan yang mulia, sebagai bagian dari kewajiban seorang muslim menuntut ilmu, baik yang fardlu ain maupun fardlu kifayah. Karena secara pribadi saya lumayan kenal dengan Pak Kalend dan juga inspirator beliau, Ustadz Ahmad Yazid, biasa saya panggil mbah Yazid. Yang katanya mbah saya, Mbah Yazid ini menguasai  banyak  bahasa asing , ilmu agamanya juga luar bisa dan tulisan Arab dengan tangan uaaaapuuuiiik pool. Tentang BEC bisa dibaca lengkapi di becpare15677.com.

Selain Kampung Inggris, juga baru saja mengenal Kampung Matematika. Karena memang baru kenal tidak bisa menyampaikan banyak hal. Bisa dibaca di kpmseikhlasnya.com. Awalnya hanya tahu Klinik Pendidikan Matematika (KPM), ternyata juga mempunyai satu program yaitu Kampung Matematika. Dengan konsep seikhlasnya, memang membutuhkan perjuangan yang luar biasa di saat masyarakat lebih suka dengan “gratisan” dan seringkali mendefinisikan seikhlasnya sebagai sesukanya. 

Kampung Inggris dan Kampung Matematika, sebuah upaya untuk membuat generasi cinta kepada ilmu. Dan bisa juga dibuat kampong-kampung lainnya. Sesuai dengan keahliah dan kesukaan. Kampung Biologi, Kampung Fisika, Kampung Kimia, Kampung Geografi, dan lain sebagainya. Dan jangan lupa dengan Kampung Akhirat.

Memang begitulah seharusnya seorang muslim, terus mengembangkan diri, terus menuntut ilmu, terus menanam kebaikan. Apapun sistemnya. 

Namun seorang muslim juga tidak akan mencukupkan diri dengan satu, dua, tiga atau kebaikan yang masih bisa dihitung. Ada kewajiban untuk menerapkan kebaikan Islam secara kaffah, menerapkan Islam secara menyeluruh. Mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil’alamin. Dan Islam akan benar-benar menjadi rahmat untuk seluruh umat manusia dan alam ketika diterapkan dalam system khilafah. Bukan system kapitalisme yang memisahkan agama dari kehidupan, bukan system sosialis komunis yang menafikkan Allah sebagai Al Khalik dan Al Mudabbir. Karena sama-sama mengabaikan aturan Allah diambillah demokrasi. Atas nama rakyat membuat aturan sesuai keinginan manusia.

Hanya khilafah saja yang memungkinkan manusia menerapkan hukum Allah secara menyeluruh, khilafah rasyidah ‘ala minhajin nubuwwah. Khilafah yang ditegakkan atas petunjuk Allah dan manhaj Nabi Muhammad. Maka, sembari melakukan kebaikan yang tak terbilang, perjuangan menegakkan khilafah akan terus dilakukan. Bukan demi keegoisan memaksakan pemikiran pribadi, tetapi demi membuktikan ketaatan sejati pada ilahi. 


Pare, 27 Februri 2016

Tuesday 23 February 2016

Buku Jendela Dunia



Daftar buku koleksi rintisan Taman Baca Anyelir
Pare Kediri
Segmen Pembaca : Umum

No Judul
1 Akuntabilitas Negara khilafah
2 Al Ahkam As Sulthaniyyah Imam Al Mawardi
3 Amazing Madu
4 Asyiknya menjadi Ilmuwan Seri Udara
5 Atlas Daulah Islam 1
6 Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah
7 Benturan Peradaban Sebuah Keniscayaan
8 Bikin Dosa Koq Bangga
9 Bisnis Islami dan Kritik Atas Praktik Bisnis ala Kapitalis
10 Buku Percakapan Arab, Inggris dan Indonesia
11 Buku Pintar Bisnis Syar'I, RUU Perdagangan Negara Khilafah
12 Bulughul Marom (Bahasa Arab)
13 Charlie Brown Cyclopedia 6 : Pesawat Terbang dan Benda-benda Lain yang Terbang
14 Dahsyatnya Daun Obat Sepanjang Masa
15 Demokrasi Barbar Ala Amerika
16 Demokrasi Sistem Kufur
17 Detik-detik Indah Bersamamu
18 Ekonomi Islam Madzhab Hamfara Jilid I
19 English Conversation for Tourist
20 Ensiklopedi Biologi
21 Ensiklopedi Jawab Soal Amir Hizbut Tahrir
22 Ensiklopedi Mengapa Begini Begitu : Seri Udara 2
23 Ensiklopedi Proyek Festival Sains Dasar : Biologi
24 Ensiklopedi Rumus-rumus Fisika
25 Ensiklopedia Fisika
26 Ensiklopedia Gemilang Matematika : Bilangan
27 Ensiklopedia Gemilang Matematika :Penghitungan
28 Fikrul Islam
29 Getaran, Gelombang dan Bunyi
30 Hukum Islam Seputar Kartu Kredit
31 Ibu-ibu Hebat Pencetak Orang-orang Besar
32 Ibunda Para Ulama
33 Ilmu Hadits Praktis
34 Ilmu Retorika untuk Mengguncang Dunia
35 Ilusi Negara Demokrasi
36 Indonesia dalam Dekapan Syahwat
37 Islam Agama Ideologi dan Hukum
38 Jalan Baru Islam
39 Jami'ud durus Al arabiyah
40 Kaidah Kausalitas
41 Kaidah-kaidah Taqlid :  Tuntunan Islam dalam Memilih dan Mengikuti Pendapat
42 Kamus Al Wasith
43 Kamus Arab - Indonesia Al Munawwir
44 Kamus Indonesia-Arab Al Munawwir
45 Keadilan dan Kesetaraan Gender Tipu Daya Penghancuran Keluarga
46 Kearifan Para Sahabat Nabi
47 Kepribadian Islam I
48 Kepribadian Islam II
49 Khazanah Pengetahuan bagi Anak-anak : Tetumbuhan
50 Konspirasi Barat Merruntuhkan Khilafah Islamiyah
51 Latihan Terpadu Pembahasan Fisika SPMB  SNMPTN
52 Lelaki Hermaprodit
53 Lotus dan Teratai
54 Majalah Kuark
55 Majalah Trubus
56 Mari Mencoab Sains : Air, Udara, Cuaca
57 Membangun Kepribadian Pendidik Umat : Keteladanan Rasulullah saw di Bidang Pendidikan
58 Mengenal Hizbut Tahrir dan Strategi Dakwah Hizbut Tahrir
59 Mengenal Sistem Islam dari  A sampai Z
60 Menggagas Pendidikan Islami
61 Menulis Itu Asyik Lho !
62 Meraih Majelis Surga
63 Metode Permainan  Edukatif dalam Bahasa Arab
64 Muqoddimah Sistem Ekonomi Islam
65 Nahwu Wadlih Marhalah Ula jilid 1
66 Nahwu Wadlih Marhalah Ula jilid 2
67 Nahwu Wadlih Marhalah Ula jilid 3
68 Pedoman Dasar Ilmu Nahwu
69 Pengantar Ilmu-ilmu Alquran
70 Perseroan Terbatas dalam Tinjauan Hukum Islam
71 Pilar-pilar Pengokoh Nafziyah Islamiyah
72 Puzle Dakwah
73 Revolusi dari Rumah Kita
74 Riba dan Bunga Bank
75 Rumus Cerdas Matematika Kelas 1, 2, 3 SD
76 Secercah Pemikiran Ideologis
77 Sempoa untuk Junior
78 Seputar Gerakan Islam
79 Serangan Amerika untuk Menghancurkan Islam
80 Seri Nabi dan Rasul
81 Seri Sahabat Nabi
82 Siapapun Bisa Bahasa Jepang
83 Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam I
84 Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam II
85 Sisi Politis Perjuangan Rasulullah
86 Sistem Ekonomi Islam
87 Sistem Keuangan Negara Khilafah
88 Sistem Pergaulan Dalam Islam
89 Sistem Sanksi dan Hukum Pembuktian dalam Islam
90 Strategi Pendidikan Negara Khilafah
91 Super Pintar RPAL
92 Sur'atul Badihah
93 Tahajud Itu Ajib
94 Tarikh Khulafa' Imam As Suyuti
95 Teknik Cepat Kuasai MS Word 07
96 Teknologi Sederhana untuk Pramuka
97 Tetralogi Dasar Islam
98 The Usborn Living World Encyclopedia : Tumbuhan, Hewan dan Alam
99 Tokoh-tokoh Dunia yang Paling Dimusuhi Amerika dan Sekutunya
100 TSQ Stories 50 Kisah Penelitian dan Pengembangan Sains dan Teknologi di Masa Peradaban Islam
101 Tuntunan Puasa Berdasarkan Qur'an dan Hadits
102 Tuntunan Shalat Berdasarkan Qur'an dan Hadits
103 Tuntunan Thaharah Berdasarkan Qur'an dan Hadits
104 Ushul Fikih
105 UU Peradilan Anak, UU Perlindungan Anak
106 UU Sisdiknas, UU Guru dan Dosen
107 Wirid Wanita Haid
108  Biografi 60 Sahabat Nabi
109 Terjemah Hadits Shiyam
110 Penjelasan Kitab Mafahim Siyasiyah
111 Negeri-negeri muslim yang terjajah
112 Menjadikan Pengemban Dakwah tangguh

Thursday 18 February 2016

Tragedi Ibu Jari




Setelah tiga hari sakit dan dua hari bengkak, Alhamdulillah sudah tidakbengkak, meski masih sedikit nyeri. Masih berusaha mengingat apa penyebabnya, perasaan tidak kena benturan. Pangkal ibu jari tangan kanan tiba-tiba nyeri, malamnya memerah dan bengkak, jari telunjuk juga kena imbasnya. Bukan pertama kali cedera di tangan, dulu juga pernah pergelangan tangan kanan bengkak dan sakit, sempat bingung apa penyebabnya, tapi dugaan kuat terkilir saat ngerem kanan dengan posisi agak berbelok dan menahan agar motor tidak jalan mundur karena posisi jalan menurun.
Bisa jadi penyebabnya sepele dan tak terduga, tapi efeknya luar biasa (majas hiperbola). Mungkin karena yang cedera tangan kanan, tangan yang sering digunakan beraktivitas jadinya lumayan terasa pengaruhnya. Buat stater motor sakit, pegang sapu, angkat panci, apalagi cuci-cuci rasanya nyeri. Dipake menggaruk pun nyeri. Alhamdulillah masih bisa pegang pulpen n kapur tulis. Tapi tidak nyaman untuk ngetik (makanya lama ga nulis, nyari alasan). Padahal hanya satu jari yang cedera. Hanya satu bagian anggota tubuh, jikakalau satu jari hilang insya Allah tidak sampai membahayan nyawa, tapi masak meski satu jari yang sakit mau disepelekan? Tentu tidak. Tetap akan diupayakan kesembuhannya. Tidak akan cuek. Tragedi ibu jari, mengganggu aktivitas sehar-hari.
Ibarat satu tubuh, itulah salah satu perumpamaan persaudaraan sesama muslim. "Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam". Begitulah seharusnya. Jika ada saudara muslim yang mengalami kesulitan, terkena musibah bahkan teraniaya seharusnya minimal ada rasa empati. Dan tentu saja berusaha membantu dan memberi solusi. Bukan malah cuek tak peduli. Menganggap bukan urusan yang seharusnya menjadi perhatian.
Namun, di saat pemikiran umat tergerus dengan pemikiran secular, menjadikan materi sebagai standar kebahagiaan, melakukan aktivitas yang tidak mengantarkan pada teraihnya materi seolah tak ada nilainya, tak ada manfaatnya. Salah satunya adalah upaya menyelesaikan permasalahan yang mendera umat. Upaya yang membutuhkan pengorbanan, perjuangan serta keseriusan berpikir, dan malah membutuhkan pengorbanan materi yang tidak sedikit. Terkadang aktivitas ini disepelekan dan terkadang pula malah mendapat celaan dan cemooh.
Di negeri ini, umat Islam semakin diuji. Diuji dengan pengelola negeri yang mengabaikan hukum Allah SWT, kebijakannya tidak berpihak pada kesejahteraan rakyat, hanya bisa memalak rakyat, semakin membuka pintu bagi asing untuk menjajah negeri. Dalam kehidupan social kemasyarakatan, ide sesat, rusak semakin meminta diakui eksistensinya, atas nama kebebasan dan HAM. Lingkungan semakin rusak, manusia semakin rusak.
Di berbagai penjuru dunia, umat Islam tercerai berai, terusir dan dibunuh, seolah nyawa mereka tak ada harganya. Bukan menjadi umat yang mulia.
Menyelesaikan permasalahan umat Islam mulai dari akarnya. Mencabut kapitalisme dari akarnya, karena semua karut-marut yang terjadi di bumi ini adalah akibat berpalingnya manusia dari peringatan Allah. Kapitalisme, berpijak pada aqidah pemisahan aturan agama dari kehidupan. Agama tak layak mengatur kehidupan. Dengan kapitalisme, yang haram sah dilakukan, selama merasakan manafaatnya. Alotnya penutupan lokalisasi, padahal zina jelas haram, tidak tegas dengan penyebar propaganda pelegalan LBGT, dan tak ketinggalan tetang polemic miras, selalu saja berakhir dengan diatur peredarannya, padahal jelas hukumnya. Pembuat, penjual, pembeli, peminum miras termasuk melakukan aktivitas yang haram. Ini semua adalah masalah, tidak boleh dibiarkan begitu saja.  Umat Islam yang mendukung zina, LGBT, legalisai miras, mereka adalah umat yang sakit, harus disembuhkan.
Belum lagi masalah harga kebutuhan pokok karena tidak seriusnya negara mengurus ketersediaan bahan pokok dengan cara yang syar’I, bukan asal ada. Yang berpenghasilan pas-pasan dijamin pusing tujuh keliling mengatur pengeluaran. Jelas ini adalah masalah yang terkait dengan hajat hidup umat.
Intinya, jangan cuek dengan permasalahan meski kecil atau sepele, apalagi itu berkaitan dengan permasalahan umat. Peduli dan berusaha membantu dengan segala upaya. Merencanakan dengan sungguh-sungguh ketika ingin membantu permasalahan umat, menjalankan rencana dengan segenap upaya, mengevaluasi ketika rencana tidak mengantarkan pada target, segera move on ketika gagal, selalu memperbaiki uslub dan tidak berputus asa dari rahmat Allah SWT.

Pare, 18 Februari 2016


Friday 12 February 2016

Indonesia Bisa, Lebih Hebat Lagi dengan Khilafah




Pertama kali naik kereta ke Yogya. Berangkat naik Kahuripan pulang naik Krakatau. Sama-sama kereta ekonomi. Waktu naik Kahuripan tidak terlalu memperhatikan, tapi sempat membaca di dekat pintu keluar  gerbong ada kotak P3K, dua bahasa, bahasa Inggris dan satunya tidak terlalu paham. Masih belum bisa membedakan tulisan Cina, Jepang dan Korea. Cari-cari di internet juga belum ketemu, Kahuripan buatan mana. Dari harga tiket memang lebih mahal Krakatau jadi secara fisik juga lebih bagus Krakatau, tapi tetap saja sama-sama tidak nyaman. Lebih sering pusing jika naik kendaraan dalam waktu lama.

Naik Krakatau dapat tempat dekat pintu keluar. Dengan jelas terlihat tulisan INKA, sesuai dengan profil Krakatau, memang buatan PT INKA. Sebagai orang yang awam tentang kereta, dan juga belum pernah merasakan semua kereta, sepertinya sudah lumayan bagus. Layak dibanggakan. Memang untuk lokomotifnya masih diproduksi GE Transportation ( CC201, CC203, CC206) (id.wikipedia.org).  

Bisa jadi masih banyak kekurangan, perlu perbaikan agar kualitasnya semakin baik, namun setidaknya perusahaan dalam negeri sudah bisa membuktikan bisa memproduksi alat transportasi yang bisa dimanfaatkan untuk rakyat Indonesia. Tinggal menunggu keseriusan dari pemerintah untuk memfasilitasi pengembangan dan penelitiannya agar produk yang dihasilkan semakin sempurna sesuai kebutuhan dan kemajuan jaman. Membutuhkan dukungan dari pemerintah sebagai pengambil kebijakan, akan mengembangkan potensi dalam negeri dengan perjuangan dan pengorbanan atau malah mengabaikannya dengan menggunakan produk luar negeri. SDM negeri ini pasti tak kalah dengan kualitas SDM luar negeri, banyak orang pintar di negeri ini.

Jadi ingat dengan proyek kereta cepat, proyek instan yang hanya menguntungkan asing dan semakin membuat negeri ini terjajah atas nama investasi dan alih teknologi. Yang pasti skema yang digunakan adalah business to business. Tidak mungkin asing dengan baik hati membangun negeri ini demi kemaslahatan rakyat. No free lunch. Yang pasti asing mengejar keuntungan, semakin membuat Indonesia tergantung dengan asing.

Sebuah kebijakan yang wajar diambil oleh penguasa yang menjalankan negeri ini berdasarkan system kapitalisme. Menggandeng asing, menyerahkan pengelolaan pada swasta asing, menjadikan pelayanan terhadap rakyat sebagai bisnis semata, bukan sebagai penguasa amanah yang bertanggungjawab atas urusan rakyat. Negara hanya sebagi regulator, inilah ciri khas Negara kapitalisme. Lepas tangan dari fungsi pelayan dan pengayom rakyat.

Konsep kapitalisme mengelola Negara sangat jauh berbeda dengan system Islam, Khilafah. Khilafah dipimpin Khalifah akan menjadi pelindung, perisai dan penjamin semua urusan rakyat. Tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan hidup, namun memastikan rakyatnya bisa menjalani hidup untuk semakin dekat dan beribadah kepada Allah.

Pengembangan alat transportasi strategis dalam Daulah Islam akan ditangani oleh Departemen Perindustrian. Departemen ini ada bukan hanya demi memenuhi keinginan manusia namun lebih kepada memenuhi seruan Allah untuk mengerahkan segala potensi dalam rangka menegakkan syariat Allah dan menggentarkan musuh.  Siapkanlah oleh kalian untuk menghadapi mereka kekuatan apa  saja yang  kalian  sanggupi dan  dari  kuda-kuda  yang ditambatkan untuk berperang; (yang dengan persiapan itu) kalian menggentarkan musuh Allah, musuh kalian, danorangorang selain mereka yang tidak kalian ketahui sedangkan Allah mengetahuinya. (TQS al-Anfal [8]: 60).

Maka Negara wajib mengerahkan segala potensinya berupa anggaran, SDM, fasilitas untuk membuat Negara mempunyai kekuatan nyata bukan kekuatan semu yang didukung oleh asing. negara melaksanakan itu semua semata karena Allah memerintahkan, bukan demi mencari keuntungan materi semata. Negara tidak boleh lepas tangan pada industry strategis, atau malah menyerahkannya kepada swasta asing, jika demikian sama saja Negara menyerahkan nyawanya kepada asing. tergantung pada asing.

Yang pasti dengan khilafah kemaslahatan umat akan diatur sesuai dengan syariah, pejabatnya pun akan berusaha amanah karena mereka sadar bahwa jabatan yang mereka dapatkan kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Semua kebiajakan berorientasi pada pelaksanaan syariah secara kaffah. Di dalam negeri menerapkan system Islam, di luar negeri berdakwah dan berjihad menyebarkan Islam demi mewujudkan Islam rahmatan lil’alamin.
Dengan Islam Indonesia akan menjadi negara yang mempunyai ideology kuat. Menjadi bangsa terbaik memberikan kebaikan dan menyebarkan kebaikan.


Pare, 12 Februari 2016

Tuesday 9 February 2016

Meja Makan Kok di Teras Depan, Berbahagialah Al Ghuraba




Lebih dari satu orang bertanya,  kadang heran, kadang mengkritik. Intinya sama, satu set meja makan kok diletakkan di teras depan.

Tidak apa-apa, meja hadiah dari kerabat yang pindahan rumah, biar dalam rumah tidak tambah sumpek saja, di dapur juga sudah ada meja serbaguna. Di letakkan di teras barangkali lebih sering dipake duduk-duduk, lagian di teras juga sudah lama tidak ada kursi permanen. Dan jangan khawatir meja makannya selalu ada menunya, salah satu menu yang pasti ada adalah buletin Al Islam.

Meja makan memang seharusnya ada di ruang makan, dan hampir semua orang juga tahu itu. Maka wajar jika ada meja makan di teras depan menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak pada tempatnya. Memang tidak ada larangan dan tidak pula berdosa, terserah mau diletakkan di mana saja ya tetap bisa berfungsi.  Dan lama-kelamaan yang bertanya pun semakin berkurang.

Begitulah, sesuatu yang tidak biasa akan menarik perhatian jika tidak pada tempatnya. Dianggap aneh jika menyelisihi kebiasaan kebanyakan orang. Namun sayang terkadang itu tidak berlaku untuk hal-hal yang berkaitan dengan syariat Islam. Pacaran, hamil di luar nikah, mengumbar aurat, riba, mengagungkan kebebasan ( bebas meyakini kesesatan, bebas berpindah-pindah agama, bebas mencampuradukkan ajaran agama dll ), menyerahkan kepemilikan umum pada swasta/asing, kebijakan ekonomi yang berkiblat pada kapitalisme, lepas tangannya negara dari pengurus dan penjamin urusan umat, dicampakkannnya syariat Allah dan lain sebagainya. Padahal seharusnya menurut Islam tidak seperti itu.

Mengapa demikian?  Karena manusia kebanyakan tidak biasa dengan penerapan syariat Islam, tidak kenal dengan syariat Islam. Bahkan masyarakat sudah terbiasa dengan penerapan sistem yang bertentangan dengan Islam. Masyarakat sudah terbiasa dengan pemikiran dan aturan kapitalisme yang sudah sejak lama mencengkeram masyarakat dunia. Sejak kemunduran umat Islam pada abad kelima hijriyah, ketika pintu ijtihad dinyatakan ditutup sebagai akibat dari lemahnya pemikiran umat Islam, dan juga serangan bertubi-tubi yang dilancarkan musuh Islam, kondisi umat Islam semakin terpuruk. Dan semakin terhempas ketika Daulah Khilafah dihapus pada tahun 1924. Maka sejak saat itu tidak ada penerapan syariat secara menyeluruh, maka sangat wajar jika umat Islam sama sekali tidak kenal dan merasa asing dengan syariat dan ajarannya agamanya sendiri.

Sehingga saat ini perjuangan untuk kembali mengenalkan Islam dan juga menerapkan Islam secara menyeluruh memanglah tidak mudah. Dan bahkan sering dianggap sebagai tindakan yang aneh, asing. Lebih parah lagi, ada yang menganggapnya sebagai perjuangan yang ahistoris, utopis dan mendukung ide teroris.

Tidak apa-apa, jangan menyurutkan langkah. Bisa jadi memang umat saat ini belum paham, jadi terus saja berusaha memahamkan. Bisa jadi umat salah paham, maka teruslah berusaha untuk meluruskan. Bisa jadi umat mempunyai paham yang salah, maka teruslah berargumen dengan bijak jangan menyerah.

Suatu saat nanti kondisi akan berubah, yang tidak menerapkan syariat Islam lah yang aneh. Namun meski saat itu belum terjadi, terus berusaha untuk memperjuangkan Islam kaffah dalam naungan khilafah meski masyarakat masih belum biasa, meski ideolagi kufur terus berusaha menghalangi dan merusak umat. Terus memperbaiki agar semua sesuai dengan aturan Allah SWT. Berbahagia menjadi orang-orang yang memperbaiki.


Hadits yang diriwayatkan dari Sahal bin Sa’ad as-Saidi ra.,Rasulullah saw. bersabda:Islam muncul pertama kali dalam keadaan terasing dan akan kembali terasing sebagaimana mulainya, maka berbahagialah orang-orang yang terasing tersebut. Para sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, siapa al-ghuraba ini?” Rasulullah saw. bersabda, “Mereka adalah orang-orang yang melakukan perbaikanketikamanusia sudah rusak.” (Hadits ini diriwayatkan oleh ath-Thabrâni dalam al-Kabir)


Yogya, 9 Februari 2016

Friday 5 February 2016

Berbahagialah Para Pencari Nafkah


Penjual buah yang biasa keliling di Kampung Inggris

Allah SWT telah menetapkan bekerja untuk  mencari nafkah sebagai kewajiban bagi pria. Sebaliknya, bekerja untuk mencari nafkah bukan merupakan kewajiban bagi wanita, tetapi hanyasekadar mubah (boleh) saja. Jika dia menghendaki, dia boleh melakukannya; jika dia tidak  menghendakinya, dia  boleh untuk tidak melakukannya. Allah SWT berfirman:
“Hendaklah  orang  yang  mampu  memberi  nafkah  menurut kemampuannya.” (TQS ath-Thalâq [65]: 7)
 “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu.” (TQS al-Baqarah [2]: 233)
Jadi  Allah  menetapkan  bekerja  mencari  nafkah  sebagai kewajiban bagi pria.

Islam  telah  menetapkan  bahwa  urusan  kepemimpinan (qawwâmah) –di dalam rumah tangga,  pen– adalah diperuntukkan bagi pria  (baca: suami) atas wanita (baca:  istri).  Islam menetapkan para suami  memiliki  hak  kepemimpinan,  mengeluarkan  perintah  dan larangan. Allah SWT berfirman:
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah  telah  melebihkan  sebahagian  mereka  (laki-laki)  atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, makanasehatilah mereka  dan  pisahkanlah  mereka  di tempat  tidur  mereka,  dan pukullah  mereka.  Kemudian  jika  mereka  menta`atimu,  maka janganlah  kamu  mencari-cari  jalan  untuk  menyusahkan nya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”  (TQS an-Nisâ’ [4]: 3)

Allah SWT telah menjelaskan bahwa kepemimpinan dalam rumah  tangga  adalah  bagi  kaum  pria,  karena  Allah  SWT  telah menetapkan  berbagai  tambahan  taklif  kepada  mereka,  seperti pemerintahan, imamah shalat, perwalian dalam pernikahan dan hak menjatuhkan talak ada di tangan kaum pria. Allah SWT berfirman: “…oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki laki) atas sebahagian yang lain (wanita).” (TQS an-Nisâ’ [4]: 3)
Kepemimpinan tersebut juga dikarenakan berbagai beban yang telah digantungkan oleh Allah di pundak kaum pria berupa  taklif nafkah dalam  bentuk  mahar, makanan, pakaian  dan tepat  tinggal. Hal itu sebagaimana Allah berfirman: “Dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (TQS an-Nisâ’ [4]: 3)
Bab Kedudukan Wanita dan Pria di Hadapan Syariah, Sistem Pergaulan dalam Islam.

Bekerja mencari nafkah adalah perintah Allah kepada para pria ( suami ), sebuah perintah langsung dari Al Khalik sekaligus Al Mudabbir, tentu bukan perintah yang main-main. Dan tentu juga perintah yang istimewa dari Allah, dan sebagai balasannya juga sesuatu yang istimewa pula.

Dan ketika Allah mewajibkan sebuah aktivitas, maka juga disertai aturannya. Maka bekerja sebagai salah satu sebab kepemilikan harta juga ada syariatnya. Bekerja  yang diijinkan oleh hukum syara’adalah :
1.       Menghidupkan tanah mati ( ihya’ almawat )
2.       Menggali kandungan dalam perut bumi maupun udara
3.       Berburu
4.       Makelar
5.       Mudharabah ( kerjasama usaha yang menggabungkan hartamodal dengan tenaga)
6.       Musaqat ( mengairi lahan pertanian)
7.       Ijarah (kontrak kerja)
Penjelasan masing-masing poin ada dalam kitab Nidzamul Iqtishadiy ( Sistem Ekonomi Islam ).

Maka ketika tidak ada udzur syari’I tidak selayaknya seorang pria/suami/kepala rumah tangga tidak semangat mencari nafkah. Rasulullah saw juga pernah memuji tangan salah seorang sahabat yang kasar karena digunakan untuk mencari nafkah. Pujian dari manusia mulia.

Dan bekerja mencari nafkah juga disertai dengan konsep pemahaman terhadap rezeki. Yakin bahwa Allah Maha Kaya, Maha Pemberi Rezeki. Yakin bahwa rezeki akan turun dari langit dengan berbagai cara, selama tidak ada yang bisa menutup langit maka tidak akan ada yang bisa mencegah sampainya bagian rezeki kita. Berusaha sekuat tenaga, lillahi ta’ala seberapa pun hasilnya pasti ada balasannya. Jadi, semangatlah mencari nafkah, jadikan taklif hukum dari Allah sebagai ladang pahala.

Laki-laki pencari nafkah, laki-laki juga menjadi wali bagi para wanita : Tak Hanya Wali Nikah


Pare, 5 Februari 2016